GOPOS.ID, BOLIYOHUTO – Program Polri Peduli Penghijauan terus diimplementasikan oleh Polda Gorontalo. Langkah itu dilakukan dengan penanaman 1.500 pohon mangrove di pesisir laut, Kecamatan Boliyohuto, Kabupaten Boalemo, Jumat (10/1/2020).
Sejalan dengan hal itu, Polda Gorontalo Gorontalo berencana melanjutkan dengan penanaman 40.000 pohon di wilayah Kabupaten Boalemo. Langkah itu dilakkan dengan bersinergi Pemerintah Daerah (Pemda) dan TNI.
Wakapolda Gorontalo, Kombes Pol. Jaya Subriyanto, mengemukakan pihaknya mendapat informasi dari Dinas Kehutanan Boalemo, akan dilakukan kembali penanaman pohon Mangrove. Namun, untuk waktu penanaman kembali, masih akan dicari kembali lokasi yang cocok baik di pesisir pantai, maupun daerah pegunungan.
“Dinas Kehutanan Boalemo, masih punya 40.000 batang pohon. Nanti yang akan menentukan lokasinya adalah dari Pemkab sendiri. Apakah nanti dipinggir pantai, atau di bukit-bukit dan pegunungan. Jadi Bukan hanya membantu penanaman mangrove, tapi juga akan mencari di titik-titik mana yang masih harus dilakukan penanaman. Nanti kita siapkan,” ungkapnya.
Baca juga: Peduli Penghijauan, Polda Gorontalo Tanam 1.500 Pohon di Bolihutuo Boalemo
Polda Gorontalo juga mengimbau masyarakat bisa turut membantu dan terbuka agar bisa menyampaikan kerusakan mangrove yang terjadi. Polda Gorontalo akan menindaklanjuti secara tegas.
Sementara itu Wakil Bupati Boalemo, Anas Jusuf, menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Polda Gorontalo. Dirinya mengungkapkan , dengan melihat seluruh kerusakan di Indonesia khususnya di Kabupaten Boalemo pelestarian lingkungan hidup. Termasuk penghijauan penanaman kembali mangrove ini sangat bermanfaat.
Menurutnya, dari realita yang dilihat, beberapa daerah yang seharusnya menjadi kawasan hutan, sudah tidak memiliki hutan, jadi kegiatan penanaman seperti ini, wajib dilakukan dan dioptimalkan.
“Yang kami lihat saja, bahwa pinggir pesisir pantai ini, di Botumoito dan di mananggu misalnya, harus menjadi daerah kawasan hutan. Tapi, nyatanya sudah tidak ada,” tandasnya.
Anas juga menambahkan bahwa paradigma masyarakat tentang lingkungan harus dirubah, sehingga lingkungan yang ada ini, bisa terjaga dan bertahan sampai kemudian hari.
“Kita lakukan penyuluhan, 3 minggu yang lalu, telah dihibahkan tanah 50 hektar untuk ditanami oleh Bappedas Provinsi Gorontalo. Tentu kita harus merubah paradigma masyarakat bahwa melestarikan tanaman ini adalah merupakan upaya kita, untuk menjaga agar, kelestarian lingkungan ini bisa bertahan,” imbaunya.
“Harapannya, agar proses penghijauan ini tetap dilanjutkan. Bukan hanya di pesisir tapi juga di lereng bukit, yang diharapkan dapat menahan erosi dan menjaga lingkungan,” harapnya. (Aldy/gopos)