GOPOS.ID, BLITAR – Wali Kota Blitar, Santoso memberikan bantuan bukan bentuk uang atau natura kepada 1540 guru ngaji sebagai wujud apresiasi karena ikut berjuang membangun Kota Blitar yang religius. Pemberian natura itu diberikannya di Balai Kecamatan Kepanjen Kidul, Kota Blitar, Rabu (28/4/2021).
“Ini (pemberian bantuan) merupakan bentuk terima kasih Pemerintah Kota Blitar, karena sudah dibantu oleh guru ngaji sebagai ujung tombak dalam menjalankan visi saya. Yakni Blitar Keren, keberagaman, religius dan nasionalis. Religiusnya itulah yang ikut diperjuangkan guru ngaji,” kata Santoso.
Menurutnya, berhubung situasinya masih dalam Pandemi Covid-19, akhirnya tidak memungkinkan untuk menghadirkan 1540 guru ngaji. Maka yang dihadirkan hanya 50 guru ngaji yang mewakili kecamatan masing-masing.
Dikarenakan mendekati lebaran, kata dia, bantuan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang dibutuhkan saat ini, yakni berwujud bingkisan hari raya. Ia menyebutkan isi bingkisan tersebut berupa gula, kecap, minyak goreng, beras, dan kebutuhan-kebutuhan yang lain.
“Saya harap tidak dilihat dari isinya semata. Tapi, bagaimana pemerintah Kota Blitar memberikan atensi kepada mereka. Agar tetap bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” imbuh Santoso.
Lebih lanjut, disinggung terkait perlu tidaknya menambah personil guru ngaji di Kota Blitar, Santoso menjelaskan, terkait penambahan tersebut jika dirasa diperlukan akan dilakukan penambahan. Pertimbangan penambahan itu juga melihat perkembangan di masyarakat.
Santoso menyebut, terhitung mulai mulai bulan Juli 2021 nanti, proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kota Blitar sudah diberlakukan 6 hari, yang awalnya full day school atau 5 hari sekolah. Oleh karena itu diharapkan minat belajar di madrasah diniah semakin meningkat.
“Ketika sore hari ada waktu lebih harusnya madrasah diniah semakin ramai, karena mereka pulangnya tidak sampai jam 3 sore seperti sekarang. Tapi, ketika bulan Juli nanti, anak-anak hanya sampai jam 1 siang,” pungkasnya. (mt/adv/humas/gopos)