GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Yayasan Cinta Kemanusiaan Gorontalo (YCKG) mendirikan musala di Puncak Wisata Bukit Arang, Desa Lonuo, Kecamatan Tilongkabila, Bone Bolango.
Pembangunan musala ini berawal dari keresahan banyak pengunjung Bukit Arang yang kesulitan mencari tempat salat ketika berada di puncak bukit. Selain itu, lokasi bukit yang
dipenuhi tenda, menambah kesulitan tersebut.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua YCKG, Rizka Umar, bahwa kesulitan mencari tempat salat ini menjadi inspirasi tersendiri bagi YCKG untuk mendirikan musala, agar para pendaki di Bukit Arang tidak kesusahan saat hendak melaksanakan salat.
“Banyak sekali pengunjung. Tapi saat mau salat, kami tidak menemukan tempat. Jika turun ke bawah, sangat jauh. Hingga, hari Sabtu pagi, kami memulai
pekerjaan ini,” ungkapnya saat diwawancarai Gopos.id, Minggu (15/11/2020).
Rizka Umar, telah memasukan pembangunan mulasa ini sebagai program YCKG. Sehingganya telah dipersiapkan dana pembangunan dari YCKG ditambah dengan dana dari para donatur, yang rencananya mencapai Rp. 20.000.000 agar musala bisa berdiri dan bermanfaat bagi masyarakat, khusunya pengunjung Bukit arang.
Pembangunan musalah direncanakan selama tiga hari. Namun, karena kondisi cuaca yang sering hujan, membuat proses pengerjaan terkendala. Pasalnya, hujan menyebabkan jalanan untuk mengangkat berbagai perabot musala, menjadi licin dan tidak bisa dilalui oleh ojek yang mengangkat perabot musala.
“Seharusnya selesai tiga sampai empat hari. Namun, cuaca akhir-akhir ini sering hujan. kalau hujan kecil, masih bisa dilanjut. Tapi, hujannya sangat deras,” tambah Rizka.
Dalam pengerjaan musala ini, YCKG dibantu oleh beberapa Kelompok Pecinta Alam (KPA) hingga masyarakat sekitar.
“Ada juga saudara dan teman yang berkerja sebagai tukang. Jadi,
pengerjaan musala berjalan lebih cepat. Hanya saja, masih banyak perabot yang belum tiba, karena kondisi jalan masih licin untuk dilalui,” jelasnya.
Selama proses pengerjaan musala, team YCKG dan pekerja lainnya menginap di atas Bukit. Rencannanya, YCKG juga akan membangun musala serupa, di berbagai wisata alam di Provinsi Gorontalo yang tidak memiliki tempat ibadah. (Aldy/gopos)