GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo menyiagakan Rumah Sakit Otanaha sebagai tempat penanganan pasien Covid-19. Langkah itu dilakukan ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Provinsi Gorontalo, khususnya di Kota Gorontalo.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengemukakan Rumah Sakit Otanah memang bukan menjadi rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19. Sesuai penetapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) penanganan pasien Covid-19 rujukannya adalah Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.
“Meski begitu kita melakukan langkah antisipasi, ketika terjadi lonjakan pasien Covid-19, maka Rumah Sakit Otanaha dapat difungsikan untuk menangani pasien Covid-19,” ujar Marten Taha yang mendampingi Gubernur Gorontalo dalam peninjauan RSAS dan RS Otanaha, Senin (12/7/2021).
Mantan Ketua DPRD Provinsi Gorontalo itu mengungkapkan, saat ini di RS Otanaha memiliki 8 tempat tidur yang bisa dimanfaatkan untuk penangangan pasien Covid-19. Apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19, maka keberadaan tempat tidur di RS Otanaha untuk pasien Covid-19 bisa ditingkatkan menjadi 12 tempat tidur.
“Tentunya kita berharap wilayah Provinsi Gorontalo, khususnya di Kota Gorontalo senantiasa terkendali. Untuk itu diharapkan masyarakat agar senantiasa menerapkan protokol kesehatan (prokes). Yaitu menggunakan masker, menjaga jarak, serta mencuci tangan menggunakan sabun,” imbau Marten Taha.
Di Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) hingga Senin (12/7/2021) menangani sebanyak 44 pasien positif Covid-19. Dari jumlah tersebut 14 di antaranya merupakan warga Kota Gorontalo. Selebihnya merupakan warga dari kabupaten lainnya.
Menurut Wali Kota Gorontalo, RSAS memiliki 72 tempat tidur untuk pasien Covid dengan tingkat keterisian sekitar 60 persen. Selain ruangan dan tempat tidur yang ada saat ini, RSAS Kota Gorontalo juga memiliki dua gedung baru yang mampu menampung 100 tempat tidur.
“Semua fasilitas yang ada itu bisa digunakan ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19,” ungkap Marten Taha.
Di sisi lain, Marten Taha menyampaikan kendala yang dihadapi dalam penanganan Covid-19 di Kota Gorontalo. Yakni ketersediaan tenaga medis yang terbatas. Baik tenaga dokter, maupun tenaga kesehatan lainnya.
“Ini memang kendala kita, tetapi yang pastinya tenaga medis yang ada tersebut akan kita upayakan secara maksimal ketika adanya peningkatan kasus Covid-19,” tandas Marten Taha.
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Otanaha, dr. Grace Tumewu, menyampaikan ketersediaan alat kesehatan di RS Otanaha cukup memadai untuk penanganan pasien Covid-19 nanti.
“Untuk obat-obatan kita punya stok hingga tiga bulan ke depan. Kemudian untuk oksigen kebutuhan 100 tabung, dan setiap harinya selalu dipastikan tersedia,” ungkap Grace Tumewu.
Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie, di sela peninjauan menyampaikan Pemprov Gorontalo tentunya akan berkolaborasi bersama pemerintah kabupaten/kota untuk penanganan kasus Covid-19.
“Peninjauan hari ini dimaksudkan agar kita bisa mendapat gambaran yang jelas. Kesiapan di tingkat kabupaten/kota seperti apa, sehingga apabila ada kekurangan bisa dicarikan solusi bersama. Agar ketika terjadi lonjakan kasus Covid-19 kita sudah siap,” ujar Rusli Habibie.(hasan/gopos)