GOPOS.ID, GORONTALO – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Prof. Fadel Muhammad, mengaku prihatin melihat situasi ekonomi daerah Gorontalo. Secara sederhana situasi tersebut ditunjukkan dengan menurunnya daya beli masyarakat. Lebih jauh melemahnya kinerja perekonomian Gorontalo ditunjukkan dengan kondisi perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang cenderung stagnan.
Keprihatian terhadap situasi ekonomi daerah Gorontalo diungkapkan Fadel Muhammad usai kunjungan kerja (Kunker) ke Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Gorontalo, Selasa (21/12/2022). “Saya bertemu dengan banyak orang, mereka mengeluh situasi ekonomi Gorontalo. Daya beli masyarakat menurun. Setelah lihat datanya ternyata memang benar apa yang dikeluhkan oleh rakyat kepada saya,” ungkap Fadel Muhammad.
Fadel Muhammad mengungkapkan, secara sederhana daya beli masyarakat dapat dilihat dari aktivitas belanja masyarakat di pasar-pasar tradisional maupun pusat perdagangan. Begitu pula dengan aktivitas perekonomian dapat diamati dari geliat produksi masyarakat. Terutama di sektor pertanian dan perikanan yang menjadi leading sektor dalam PDRB Gorontalo.
“Di sektor pertanian secara mudah bisa kita lihat bagaimana aktivitas di gudang-gudang jagung. Ketika aktivitas di gudang-gudang jagung ramai maka itu menunjukkan ada geliat ekonomi di masyarakat, ada perputaran uang di sana,” ujar Fadel Muhammad.
“Kita bisa lihat dulu di Pelabuhan Gorontalo, kapal-kapal yang mau mengangkut jagung itu antre. Truk-truk yang angkut jagung itu demikian. Sampai-sampai saat itu harus diatur sampai tiga shift. Aktivitas perdagangannya ada di sini, sehingga uang itu berputar di Gorontalo,” sambung Fadel Muhammad.
Guru Besar Kewirausahaan Universitas Airlangga (Unair) Malang ini menilai, kondisi ekonomi yang ada saat ini tak lepas dari perencanaan pembangunan. Terutama dalam perencanaan pembelanjaan terhadap sektor-sektor produktif yang memiliki kontribusi signifikan terhadap PDRB.
“Ada yang salah dengan perencanaan pembangunan di Gorontalo. Kalau saya melihat yaitu tidak memberikan perhatian anggaran yang cukup buat pada kegiatan yang memberikan kontribusi besar terhadap PDRB. Utamanya di sektor pertanian, perikanan, serta sumber daya manusia karena hal itu yang pokok,” urai Fadel Muhammad.
Oleh karena itu, Fadel Muhammad, menekankan kepada Penjabat Gubernur Gorontalo, untuk menyiapkan perencanaan pembangunan dengan baik. Sejalan hal itu, Fadel juga berencana menggelar Focus Group Discussion (FGD) bersama BPS dan Pemerintah Provinsi Gorontalo dengan dengan menghadirkan tokoh-tokoh nasional untuk membahas perencanaan pembangunan di Provinsi Gorontalo agar lebih baik.
“Rencananya Februari 2023 nanti, Saya akan bikin FGD dari MPR RI. Saya akan bawa tokoh-tokoh nasional untuk membahas pembangunan di Gorontalo supaya lebih bagus. Ukuran lebih bagus adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) naik, kemiskinan turun dan daya beli masyarakat ada,” tandas Fadel Muhammad.(hasan/gopos)