No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Viral Bayi Berusia 54 Hari Meninggal Gegara Diberi Jamu Tradisional

Admin by Admin
Rabu 18 Januari 2023
in Nasional
0
Hotman Paris Beberkan Cicilan Ferry Irawan yang Dibayar Venna Melinda Tiap Bulan

Ilustrasi Bayi. Foto: Freepik.com

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

GOPOS.ID, JAKARTA – Baru-baru ini viral kisah seorang ibu yang harus kehilangan bayinya yang baru berusia 54 hari atau belum genap 2 bulan karena dipaksa keluarga untuk memberikan ramuan tradisional. Curahan hati ibu dari bayi tersebut diunggah di akun Facebook dan mengundang keprihatinan para netizen yang membacanya.

Kisah pilu tersebut kemudian ramai dibagikan ulang di Instagram dan Twitter hingga viral. Salah satunya diunggah akun Twitter @sbyfess. Dalam unggahan tersebut terlihat foto seorang bayi yang masih dibungkus kain bedong. Alat bantu pernapasan terlihat mengelilingi bayi mungil itu.

“Izin cerita le. Ini anak aku usianya 54 hari harus meninggal gara-gara dikasih minum ramuan tradisional, dikasih minum daun kecipir sama kencur yang diperas,” tulis ibu tersebut di media sosial yang diunggah ulang oleh akun Twitter @sbyfess.

Ibu tersebut menjelaskan dirinya sudah melarang keluarganya untuk tidak memberikan ramuan tradisional tersebut kepada bayinya. Tetapi keluarganya tetap memberikannya. Setelah itu, bayinya mengalami sesak napas dan infeksi paru-paru.

“Aku sebagai ibunya udah ngelarang enggak usah ngasih tapi keluarga aku tetap ngasih, alhasil anak aku sampai sesak napas dan kena infeksi paru-paru,” lanjutnya.

Melihat bayinya tidak dalam kondisi baik-baik saja, ibu itu berniat membawa bayinya ke rumah sakit tapi keluarga tidak mengizinkan. Melihat kondisi anaknya memburuk, dia bersikeras untuk membawa bayinya ke rumah sakit.

Baca Juga :  Rumah Sakit Bisa Klaim Biaya Perawatan Pasien Covid-19

“Aku mau bawa ke dokter tapi semua keluarga enggak ngizinin. Katanya lebih baik pakai obat tradisional,” tambahnya.

Setibanya di rumah sakit, dokter memarahi sang ibu karena seharusnya membawa bayinya ke rumah sakit lebih cepat. Sayangnya, kondisi sang bayi sudah tidak tertolong

“Aku kekeh bawa ke RS, pas di RS dimarahi gara-gara udah telat dibawanya. Dokter udah ngelakuin segala cara tapi udah terlambat,” tutupnya.

Pagi pagi udah emosi banget bacanya, gedek banget asli sama keluarga macem kolot kek gini. Semoga ga kejadian di kalian ya -rek, bahaya banget. Turut berduka cita juga. pic.twitter.com/uM6q5vOduh

— 🦈 SUROBOYOFESS 🐊 (@sbyfess) January 16, 2023

Sontak, unggahan tersebut langsung mengundang berbagai reaksi netizen. Banyak netizen yang emosi dan mengecam perilaku keluarga ibu tersebut.

“Ga bisa bayangin bayi umur 54 hari udah dikasih ramuan tradisional padahal makanannya harus asi. Ya Allah ga ngerti lagi perasaan ibunya gimana, aku yg baca aja ikutan emosi,” tulis akun @cup***.

“Buat yang mau jadi orang tua, saran aja nanti pas ngurus anak, orang tuanya anak itu harus tegas. Karena ini anak mereka. Adapun saran dari kakek, nenek dan orang lain, coba dikomparasikan sama ilmu pengetahuan parenting yg sudah berkembang, jelasin ke mereka. Kasih pemahaman,” tulis akun @asa***.

Baca Juga :  Meninggal Sesak Napas, Bayi 3 Bulan di Kab. Gorontalo Dimakamkan dengan Protokol Covid-19

“Miris banget. kenapa sih orang tua jaman dulu selalu maksain parenting mereka yg mungkin emang ga apa-apa pada jaman itu, tapi udah bertentangan sama jaman sekarang. Plis lah huhu,” tulis akun @zee***.

“Klo soal kesehatan pliss lu harus galak!! Siapapun itu klo menurut lo salah tegur aja dan lu ikutin kata hati dan batin lu, jaman udah canggih banget! Ambil langkah sendiri harus berani melawan demi kesehatan anak lu. Jangan ngikut aja!,” tulis akun @che***.

“My kids my rules. Gw tetep dengerin dan pertimbangin saran orang lain, tapi keputusan tetap di gw. Karena Allah nitipin anak itu ke gw, jadi tanggung jawab untuk menjaga itu ada di gw. Pagi2 udah gemes liat kejadian gini,” tulis akun @tas***.

“Wahai calon Ibu maupun para Ibu atau semua orang di zaman modern sekarang, hayuk atuh punya kuota dipake juga buat browsing ilmu parenting yang udah seabrek gratis dishare sama DSA. Kalo dah jadi ibu di lingkungan orang yang punya ilmu ‘terbelakang’ belajarnya galak untuk melindungi anak,” tulis akun @sia***.

“Turut berduka dan semoga keluarganya belajar dari kejadian itu,” tulis akun @pam***. (Nisa/Gopos)

Tags: Bayi 54 Hari MeninggalBayi Diberi JamuBayi Diberi Ramuan TradisionalBayi MeninggalDiberi Jamu Tradisional
Previous Post

Viral Petani Ini Buang Hasil Panen Tomat Gegara Harganya Anjlok, Begini Reaksi Netizen

Next Post

Beredar Video Kecelakaan Sadis di Boalemo, Ternyata Hoaks

Related Posts

Pemerintah akan Renovasi 2 Juta Rumah Tak Layak di Desa, Masing-masing Dapat Rp21,8 Juta
Nasional

Pemerintah akan Renovasi 2 Juta Rumah Tak Layak di Desa, Masing-masing Dapat Rp21,8 Juta

Kamis 3 Juli 2025
DPR Setujui Eks Bos BI Gorontalo Jadi Deputi Gubernur BI
Nasional

DPR Setujui Eks Bos BI Gorontalo Jadi Deputi Gubernur BI

Kamis 3 Juli 2025
Jasa Pendaftaran Hak Cipta–Cepat Mudah Tanpa Ribet
Nasional

Jasa Pendaftaran Hak Cipta–Cepat Mudah Tanpa Ribet

Rabu 25 Juni 2025
Dari Limbah Jadi Primadona Ekspor: Kreasi UMK Binaan Pertamina Patra Niaga Sulawesi
Nasional

Dari Limbah Jadi Primadona Ekspor: Kreasi UMK Binaan Pertamina Patra Niaga Sulawesi

Kamis 12 Juni 2025
2022 Pemerintah Berencana Naikkan Tarif Listrik Non-Subsidi
Nasional

Diskon Tarif Listrik 50 Persen Juni-Juli 2025 Dibatalkan

Senin 2 Juni 2025
Pemerintah Tetapkan Iduladha 1446 H 6 Juni 2025
Nasional

Pemerintah Tetapkan Iduladha 1446 H 6 Juni 2025

Selasa 27 Mei 2025
Next Post
Beredar Video Kecelakaan Sadis di Boalemo, Ternyata Hoaks

Beredar Video Kecelakaan Sadis di Boalemo, Ternyata Hoaks

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Pilrek IAIN Sultan Amai Gorontalo: Sahmin Madina Resmi Mendaftar

    Pilrek IAIN Sultan Amai Gorontalo: Sahmin Madina Resmi Mendaftar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Flash News: Longsor di Desa Olele Bone Bolango, Akses Kendaraan Terputus

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Siswi MAN 1 Kota Gorontalo Lolos Paskibraka Nasional

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Warga dan Polisi Gotong Royong Angkut Kendaraan Roda Dua Lewati Longsor di Desa Olele

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Satu Unit Alat Berat Dikerahkan Bersihkan Material Longsor di Desa Olele

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.