GOPOS.ID, SUWAWA – Unjuk rasa yang digelar mahasiswa Aliansi Peduli Bone Bolango berujung ricuh, Senin (17/3/2025). Massa pengunjuk rasa dan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bone Bolango terlibat saling dorong dan hampir adu jotos.
Kericuhan terjadi saat massa pengunjuk rasa berupaya masuk ke dalam ruang Bupati Bone Bolango. Namun hal itu dihalau oleh anggota Satpol PP dan beberapa pegawai, sehingga tejradi aksi saling dorong.
Sebelumnya unjuk rasa berlangsung di halaman kantor Bupati Bone Bolango. Pengunjuk rasa menyampaikan sejumlah tuntutan dalam aksinya. Seperti penanganan banjir di sejumlah titik di Kabupaten Bone Bolango. Kemudian tindak lanjut pembangunan jembatan Suwawa Selatan-Botupingge, yang putus beberapa waktu lalu.
”Kami juga meminta Pemerintah Bone Bolango menindak tegas peredaran miras dan tempat hiburan malah yang meresahkan masyarakat. Hal ini belum mendapat atensi dari pemerintah, sehingga makin banyak tempat hiburan malam di Bone Bolango,” kata Yanto Ali selaku Koordinator Lapangan.
Pengunjuk rasa juga turut menyoal pinjaman oknum ASN Inspektorat Bone Bolango di BUMDEs Mootinel Bulotalangi yang sejak 2018 hinga sekarang belum dibayarkan.
”Kami juga mendesak bupati sesegera mungkin membayarkan gaji aparat desa dan BPD yang tertunda selama 3 bulan,” kata Yanto.
Setelah berorasi beberapa saat di halaman Kantor Bupati Bone Bolango, massa akhirnya masuk ke dalam kantor. Pasalnya selama aksi di halaman kantor, tak ada pejabat yang menemui massa aksi. Bupati, Wakil Bupati Bone Bolango maupun Sekretaris Daerah Bone Bolango saat bersamaan sedang melakukan tugas di luar kantor.
Pengunjuk rasa lalu berupaya naik ke lantai dua kantor untuk menuju ke ruang Bupati. Hal itu segera dihalau oleh petugas Satpol PP yang berjaga sejak aksi unjuk rasa dimulai. Suasana memanas ketika kedua pihak saling dorong, dan hampir saja terjadi saling baku pukul. Sitausi itu pun segera ditenangkan oleh beberapa pegawai dan massa pengunjuk rasa.
”Aksi yang kami gelar merupakan aspirasi rakyat, tetapi sayangnya kami diperlakukan tidak baik. Bahkan salah satu anggota massa aksi kami dipukuli, oleh karnea kmi meminta Bupati Bone Bolango segera memproses masalah ini,” tegas Yanto.
Beberapa saat setelah kericuhan, massa aksi meninggalkan lokasi kantor Bupati Bolango.(Maryam/Mg-Gopos)