GOPOS.ID, GORONTALO – Universitas Bina Taruna (UNBITA) Gorontalo kembali menggelar Rapat Akademik bersama jajaran internal universitas.
Rapat ini untuk membahas pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) pada Tahun Akademik 2024/2025 dan dihadiri oleh seluruh pimpinan fakultas, kepala program studi, dekan, serta para dosen dan tenaga pengajar, dengan fokus utama pada penerapan lebih lanjut kebijakan MBKM di lingkungan Universitas Bina Taruna.
Rektor Universitas Bina Taruna Gorontalo Ellys Rachman menekankan pentingnya penerapan program MBKM sebagai bagian dari upaya transformasi pendidikan tinggi di Indonesia. MBKM yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas kepada mahasiswa dalam menentukan jalur pendidikan mereka, serta mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis.
“Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka merupakan sebuah langkah revolusioner dalam dunia pendidikan Indonesia. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka secara lebih luas dan holistik. Sebagai institusi pendidikan, kita harus mampu menyesuaikan diri dengan kebijakan ini dan menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung pembelajaran yang inovatif, adaptif, dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Ellys Rachman.
Pada kesempatan tersebut, Rektor UNBITA juga memberikan evaluasi terhadap pelaksanaan MBKM yang telah dijalankan di tahun akademik sebelumnya. Meskipun terdapat banyak pencapaian yang membanggakan, Ellys menyadari bahwa masih ada ruang untuk perbaikan dalam penerapan program ini, baik dari segi kesiapan kurikulum, peningkatan kapasitas dosen, hingga fasilitas penunjang bagi mahasiswa.
“Pelaksanaan MBKM di UNBITA pada tahun akademik sebelumnya telah menunjukkan perkembangan yang positif. Banyak mahasiswa yang telah memanfaatkan kebebasan dalam mengambil mata kuliah di luar program studi mereka, serta mengikuti kegiatan di luar kampus seperti magang, proyek independen, dan penelitian. Namun, kita juga harus menyadari bahwa masih ada tantangan yang perlu kita atasi, termasuk memperkuat sinergi antara kurikulum dan kebutuhan industri, serta memastikan bahwa dosen dan tenaga pengajar kita memiliki pemahaman yang mendalam tentang implementasi program ini,” jelas Rektor.
Lebih lanjut, Ellys menekankan perlunya peningkatan dalam aspek bimbingan akademik sehingga mahasiswa yang terlibat dalam program MBKM mendapatkan arahan yang tepat dalam memilih mata kuliah dan kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dia juga menyoroti pentingnya peningkatan kolaborasi antara universitas dengan mitra industri, instansi pemerintah, dan lembaga lainnya dalam mendukung program ini.
Salah satu fokus utama dalam rapat ini adalah membahas bagaimana UNBITA dapat lebih menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja melalui program MBKM. Dr. Ellys mengungkapkan bahwa kurikulum yang ditawarkan harus lebih responsif terhadap perubahan cepat di dunia kerja dan industri, di mana keterampilan praktis, soft skills, dan kemampuan beradaptasi menjadi elemen kunci bagi kesuksesan mahasiswa di masa depan.
“Kita harus lebih berfokus pada bagaimana menghubungkan pembelajaran di kelas dengan dunia nyata. Kurikulum yang kita kembangkan harus bersifat dinamis dan mampu mengikuti perubahan kebutuhan pasar. Oleh karena itu, kerja sama yang erat dengan berbagai sektor industri dan dunia usaha menjadi sangat krusial dalam pelaksanaan MBKM ini. Program magang, proyek kewirausahaan, dan kerja nyata di lapangan harus lebih kita integrasikan ke dalam kurikulum,” kata Ellys.
Rektor juga mendorong fakultas dan program studi untuk lebih aktif mencari mitra eksternal yang dapat memberikan kontribusi dalam pelaksanaan MBKM. Hal ini diharapkan dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan bidang yang mereka tekuni.
Selain penyesuaian kurikulum, Rektor UNBITA juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dosen dalam memahami dan menerapkan program MBKM. Menurut Ellys, dosen memiliki peran sentral dalam mendampingi mahasiswa dalam proses pembelajaran yang lebih mandiri dan fleksibel, sehingga mereka harus dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat.
“Kunci sukses dari implementasi MBKM tidak hanya terletak pada kurikulum yang kita kembangkan, tetapi juga pada kapasitas dosen dalam mendampingi mahasiswa. Dosen harus lebih adaptif terhadap perubahan pola pembelajaran dan mampu memberikan bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam mengembangkan kompetensi mereka. Untuk itu, pelatihan dan pengembangan dosen dalam program ini harus terus kita tingkatkan,” tegasnya.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas dosen, UNBITA berencana untuk mengadakan berbagai pelatihan, workshop, dan seminar terkait implementasi MBKM, termasuk pelatihan tentang metode pengajaran yang berbasis proyek dan riset, serta bimbingan akademik yang lebih terarah.
Selain itu, beliau juga menyoroti pentingnya pengembangan sistem evaluasi yang transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan MBKM. Hal ini termasuk evaluasi terhadap keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan di luar kampus, serta pengakuan atas pencapaian mahasiswa dalam berbagai program magang, proyek independen, maupun kegiatan penelitian.
Dalam penutupan rapat akademik tersebut, Ellys Rachman kembali menegaskan komitmen Universitas Bina Taruna Gorontalo untuk mensukseskan pelaksanaan program MBKM di Tahun Akademik 2024/2025. Beliau mengajak seluruh sivitas akademika untuk terus bekerja sama dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan potensi mahasiswa secara menyeluruh, baik dari aspek akademik maupun non-akademik.
“Kita semua memiliki tanggung jawab yang besar dalam memastikan bahwa mahasiswa UNBITA mendapatkan pendidikan yang terbaik dan relevan dengan kebutuhan masa depan. Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka memberikan kita kesempatan untuk berinovasi dalam proses pembelajaran, dan saya yakin, dengan kerja sama yang baik di antara kita semua, kita bisa mewujudkan visi besar ini. Mari kita jadikan MBKM sebagai momentum bagi UNBITA untuk terus maju dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara,” tutup Dr. Ellys Rachman.
Rapat akademik ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat bagi Universitas Bina Taruna Gorontalo dalam melanjutkan komitmennya untuk menyediakan pendidikan yang berkualitas, inovatif, dan relevan dengan tantangan zaman, serta mempersiapkan mahasiswa yang siap bersaing.(rls)