GOPOS.ID, LIMBOTO – Program studi Bedah Saraf, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gajah Mada (UGM) menawarkan kerja sama pelayanan bedah saraf ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo untuk guna mendukung percepatan layanan bedah saraf di daerah itu.
“Sengaja kami memilih Gorontalo mengingat jumlah dokter bedah saraf di Gorontalo baru satu,” kata Kaprodi Bedah Saraf UGM, Rachmat Andi Hartanto, ahad (22/10/23)
Menurutnya, kebutuhan dokter bedah saraf sejatinya 1:500, artinya kalau jumlah penduduk Gorontalo 1 juta jiwa maka sekurang-kurangnya harus memiliki 2 atau 3 orang dokter bedah saraf. Olehnya, kerja sama yang ditawarkan dalam bentuk dua hal, yakni pembukaan layanan bedah saraf dan pendidikan dokter spesialis bedah saraf.
“Jadi, meskipun belum ada dokternya, pelayanannya akan kami buka. Nanti kami akan kirim tenaga medisnya sembari menunggu dokter spesialis menyelesaikan studi. Jadi, setelah selesai studi, pelayanannya sudah ada dan berjalan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo langsung menyambut baik tawaran kerja sama dari UGM itu. Menurutnya, tawaran kerja sama bidang pelayanan dan peningkayan sumber daya yang ditawarkan sangat tepat dengan kebutuhan Pemkab Gorontalo.
“Ini harus segera ditindaklanjuti. Paling lambat, November harus sudah MoU sehingga pelayanan bedah saraf di Kabupaten Gorontalo sudah bisa dibuka tahun ini,” tutup Nelson.(Abin/Gopos)