GOPOS.ID, GORONTALO – Sejumlah massa mengatas namakan Aliansi Kebangsaan Gorontalo (AKG) menggelar aksi demo penolakan kedatangan Habib Rizieq Shihab Ke Gorontalo. Menanggapi hal tersebut Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Gorontalo menilai bahwa aksi tersebut justru dapat memecah belah persatuan dan kesatuan di Provinsi Gorontalo.
“Melihat sampai saat ini pun, kita tidak mendapati kabar bahwa HRS akan datang ke Gorontalo,” ucap Kabid Humas KAMMI Daerah Gorontalo, Sandy Syafrudin Nina, kepada Gopos.Id. Sabtu (5/12/2020)
Lebih lanjut Sandy mengatakan jika memiliki sikap pribadi dalam menyikapi seorang tokoh, maka hal yang bisa dilakukan adalah mengajak diskusi secara ilmiah. Menghadirkan jajaran ormas, melakukan dialog terbuka. Agar kritikan menjadi terbuka dan tidak simpang siur. Menurutnya, semakin isu ini berkembang,justru semakin menampilkan pertengkaran antar tokoh ormas, artis, dan aparat negara.
“Sementara isu korupsi Impor lobster tidak di angkat, isu pulau komodo, bahkan isu mega proyek jalan GOR Gorontalo sampai saat ini seakan tidak terjadi apa-apa. Mengapa kawan-kawan tidak mengangkat isu itu, ketimbang HRS datang ke Gorontalo yang pemberitaannya pun tidak ada,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, bahwa KAMMI Daerah Gorontalo beberapa hari yang lalu melakukan Dialog Interaktif dengan mengundang MUI, TNI dan akademisi. Dalam dialog tersebut KAMMI berharap pemuda milenial dapat menyerukan persatuan dan kesatuan di Gorontalo.
“Tetapi beberapa hari ini, yang kita lihat justru ada oknum yang mulai mencoba memanasi psikis dari masyarakat Gorontalo,” tambahnya
Selain itu, Sandy juga menjelaskan jika terjadi ketersinggungan diantara muslim maka bisa dipastikan akan ada aksi tandingan.
“Masih banyak isu besar, yang seharusnya menjadi prioritas. Dan itu adalah isu yang ditutupi,” tutupnya (Ari/Gopos)