No Result
View All Result
gopos.id
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • INFOGRAFIS
    • Info Pasar
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Pohuwato
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Boalemo
    • Bolmut
    • Kota Smart
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi
No Result
View All Result
No Result
View All Result
gopos.id

Stop Boros Pangan

Hasanuddin by Hasanuddin
Selasa 17 Desember 2024
in Derap Nusantara
0
Stop Boros Pangan

Dua staf Foodbank of Indonesia sedang membongkar produk hasil donasi untuk segera diolah di dapur bersama. ANTARA/Mardiansyah Al Afghani

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Menjelang perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional atau momen-momen tertentu seperti tahun baru. Tradisi memberi pasel menjadi salah satu bentuk berbagi kebahagiaan yang umum dilakukan masyarakat Indonesia. Bingkisan yang berisi bermacam makanan seperti kue, cokelat, makanan kaleng, sirup, dan minuman sering kali menjadi pilihan utama untuk diberikan kepada teman, keluarga, atau kerabat. Namun, di balik dari keindahan tradisi tersebut, ada sebuah fenomena yang kerap terlupakan, yaitu makanan kedaluwarsa yang terdapat dalam parsel.

Fenomena tersebut berpotensi membahayakan kesehatan penerima parsel. Oleh karena itu, inspeksi mendadak (sidak) terhadap makanan kedaluwarsa di swalayan menjadi sangat penting untuk memastikan konsumen mendapatkan produk yang aman dan berkualitas.

Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dinas terkait, dan lembaga lainnya gencar melakukan sidak di sejumlah daerah untuk memastikan tidak ada produk kedaluwarsa yang beredar di pasaran, terutama menjelang periode liburan seperti Natal dan tahun baru, ketika penjualan parsel dan paket makanan cenderung meningkat. Hal ini juga berlaku untuk produk-produk yang mungkin tidak berbahaya secara langsung, namun dari segi kualitas dan nilai gizi sudah menurun atau bahkan hilang karena masa simpan yang telah habis.

Selain berdampak terhadap kesehatan, fenomena makanan kedaluwarsa juga membawa dampak besar terhadap pemborosan makanan. Makanan yang mendekati tanggal kedaluwarsa sering kali tidak terjual di pasaran dan berakhir dibuang begitu saja.

Hal tersebut tentu menjadi masalah besar, mengingat bahwa sekitar sepertiga dari makanan yang diproduksi di dunia setiap tahunnya berakhir menjadi sampah, atau mencapai angka 630,96 juta ton/tahun, berdasarkan laporan United Nations Environment Programme (UNEP) tahun 2024.

Ironisnya, Indonesia menjadi salah satu negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara dan menduduki salah satu peringkat teratas negara dengan penghasil sampah makanan tertinggi di dunia. Merujuk pada laporan Food Waste Index Report 2024 yang dirilis oleh UNEP memperlihatkan bahwa Indonesia menghasilkan 20,93 juta ton per tahun.

Di sisi lain, pakar food loss dan keamanan pangan dari Institut Pertanian Bogor, Drajat Martianto, kepada ANTARA mengungkapkan bahwa satu dari sepuluh orang Indonesia mengalami kekurangan asupan pangan, atau hanya sekitar sepuluh persen saja masyarakat Indonesia yang asupan gizinya tercukupi. Di sisi lain, makanan yang diproduksi justru terbuang begitu saja sehingga menciptakan paradoks.

Baca Juga :  Kelapa Sawit Pilar Utama Energi Terbarukan

“Kami sedang melakukan beberapa kajian bersama Bappenas dan waste4change yang hasilnya besaran food loss and waste mulai dari tahun 2000 sampai 2019 angkanya cukup memprihatinkan, nilainya itu sangat besar dan kecenderungannya meningkat,” kata Drajat.

Kerugian ekonomi yang ditimbulkan pun tak main-main. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional mencatat sepanjang tahun 2000–2019 angka kerugian yang ditaksir dari jumlah tersebut mencapai Rp213-Rp551 triliun per tahun atau setara 4-5 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia per tahun.

Adapun dampak dari sisi sosial adalah kehilangan kandungan energi yang setara dengan porsi makan 61 hingga 125 juta orang atau 29–47 persen populasi Indonesia. Oleh karena itu, perlu upaya strategis untuk mengubah perilaku konsumsi di tingkat individu.

Upaya yang harus dilakukan yakni dengan memperbaiki penanganan pascapanen dan memperbaiki sistem distribusi logistik. Kalau logistik lebih efisien maka dapat mengurangi kehilangan itu atau sama artinya dengan meningkatkan ketersediaan.

Peran Swalayan Kurangi Pemborosan Makanan

Swalayan dan supermarket memegang peranan penting dalam mengurangi pemborosan makanan, terutama dalam mengelola produk yang mendekati kedaluwarsa. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah supermarket besar di Indonesia mulai mengambil langkah-langkah konkret untuk mengurangi food waste dan mendistribusikan makanan yang mendekati kedaluwarsa kepada mereka yang membutuhkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan berkolaborasi dengan lembaga sosial seperti Foodbank of Indonesia untuk menyalurkan produk-produk yang masih layak konsumsi tetapi sudah tidak dapat lagi dijual.

Program ini bertujuan untuk mengurangi pemborosan makanan yang seharusnya bisa dimanfaatkan oleh mereka yang membutuhkan, alih-alih berakhir di tempat pembuangan sampah.

“Memang kalau di food retailer itu kami harus mengikuti peraturan pemerintah untuk metode pemajangan. Jadi, setiap produk makanan yang mendekati masa expiry date-nya itu tidak boleh lagi dipajang. Padahal sebenarnya masih ada gap waktu seminggu, 2 minggu, sebulan atau bahkan 3 bulan. Ini yang berisiko akan menjadi sampah makanan,” kata Department Head of Corporate Communication and sustainability PT Lion Super Indo, Yuvlinda.

Untuk memastikan makanan-makanan tersebut tidak terbuang percuma, supermarket pun memanfaatkan jaringan dengan sebuah organisasi sosial yang membantu mengatasi kesenjangan pangan di masyarakat sejak 2015 tersebut.

Baca Juga :  ITS Indonesia Ajukan Diri Tuan Rumah Kongres Dunia ITS 2032 di IKN

“Setelah produk kami tarik kembali, kemudian Foodbank of Indonesia akan menjemput dan mengaudit produk-produk tersebut. Kami memberikan gratis (tanpa charge),” terang Yuvlinda kepada ANTARA.

Setelah diterima oleh Foodbank of Indonesia, maka produk benar-benar diverifikasi kelayakan lalu diolah menjadi hidangan dan menyalurkannya kepada keluarga pra-sejahtera.

“Kami sudah menyalurkan lebih dari 3.300 ton makanan kepada ibu hamil, ibu menyusui, PAUD, dan masyarakat pra-sejahtera yang telah kami petakan,” kata Hendro Utomo, pendiri Foodbank of Indonesia.

Produk-produk tersebut diperolehnya dari beberapa industri yang menyumbangkan secara sukarela dengan kriteria beberapa bulan mendekati masa kedaluwarsa atau produk berlabel cacat namun masih sangat layak konsumsi.

“Barang itu, misalnya, labelnya cacat sedikit itu disumbangkan kepada kami. Lalu ada juga roti, misalnya, yang hari ini tidak terjual, besoknya kami ambil kemudian kami bagikan kepada kelompok rentan,” ujar Hendro kepada ANTARA.

Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nita Yulianis kepada ANTARA mengungkapkan kolaborasi di berbagai lintas sektor semakin diperlukan agar dapat menciptakan budaya konsumsi yang lebih bijaksana.

Indonesia dinilai sangat berkomitmen untuk melakukan ini sehingga pihaknya bermitra dengan berbagai pihak termasuk PAUD agar memahami pentingnya penyelamatan pangan sejak dini.

Edukasi Stop Boros Pangan Sejak Dini

Sebagai bagian dari gerakan ini, Putri Indonesia 2024, Harashta Haifa Zahra, juga mulai berperan aktif dalam menyebarkan pesan penting tentang pengelolaan makanan yang bijaksana. Sebagai pemengaruh, Harashta mengunjungi berbagai sekolah untuk mengedukasi anak-anak tentang pentingnya mengurangi pemborosan makanan dan cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan makanan.

“Saya membuat platform ini untuk menggaungkan mengenai stop boros pangan. seperti tadi anak-anak sekolah internasional di sini yang kerap membawa bekal makan siang supaya mereka menghabiskan makanannya,” kata Putri Indonesia asal Jawa Barat tersebut.

Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan makanan yang bijak, setiap individu dapat meminimalkan dampak negatif dari pemborosan pangan, memperkuat ketahanan pangan, dan menciptakan budaya berbagi yang lebih peduli terhadap sesama.

Terutama saat merayakan momen-momen istimewa seperti Natal dan tahun baru, parsel tidak sekadar hadiah, tetapi juga bisa menjadi sarana berbagi yang lebih bermakna dan bertanggung jawab.(Antara/gopos)

Tags: Derap Nusantara
Previous Post

Suami-Istri Jadi Korban Longsor di Kelurahan Botu

Next Post

Seorang Siswa SMP Tenggelam di Lokasi Pohon Cinta Marisa

Related Posts

Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya
Derap Nusantara

Replikasi Digital, Ancaman dan Penanggulanggannya

Jumat 20 Desember 2024
Mentan Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan
Derap Nusantara

Mentan Ingatkan Pentingnya Ketahanan Pangan

Kamis 19 Desember 2024
Infografik: Diskon Tarif Listrik Awal 2025
Derap Nusantara

Infografik: Diskon Tarif Listrik Awal 2025

Rabu 18 Desember 2024
Pusat dan Daerah Mesti Sinkron untuk Swasembada Pangan
Derap Nusantara

Pusat dan Daerah Mesti Sinkron untuk Swasembada Pangan

Rabu 18 Desember 2024
Kelapa Sawit Pilar Utama Energi Terbarukan
Derap Nusantara

Kelapa Sawit Pilar Utama Energi Terbarukan

Senin 16 Desember 2024
Infografik: Target Pariwisata Indonesia 2025
Derap Nusantara

Infografik: Target Pariwisata Indonesia 2025

Selasa 10 Desember 2024
Next Post
Ilustrasi Tenggelam

Seorang Siswa SMP Tenggelam di Lokasi Pohon Cinta Marisa

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Terpopuler

  • Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Utara menetapkan tujuh orang sebagai tersangka dalam kasus dugaan politik uang pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada 2024. (foto.istimea)

    Skandal Politik Uang di PSU Gorontalo Utara: Polisi Tetapkan Tujuh Tersangka, Enam di Antaranya Kepala Desa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Beredar Video Perundungan Gadis 13 Tahun di Telaga Jaya, Ibu Korban Tak Terima

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditilang Tapi Tak Dikasih Surat Tilang, Dirlantas: Laporkan!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tarik Paksa Mobil Warga, 7 Debt Collector Diamankan Polisi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rachmat Gobel Bersaksi di Kasus Impor Gula Tom Lembong

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
WA Saluran
Facebook Icon-x Youtube Instagram Icon-ttk

© 2019 – 2023 Gopos.id  |  Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.

Iklan  |  Karir  |  Pedoman Media Cyber  |  Ramah Anak  |  Susunan Redaksi  |  Tentang Kami  |  Disclaimer

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • NEWS
    • Hukum & Kriminal
    • Indepth News
    • Info Pasar
    • INFOGRAFIS
    • Olahraga
    • Pemilu
    • Peristiwa
    • Politik
  • DAERAH
    • Gorontalo
    • Ayo Germas
    • Boalemo
    • Bone Bolango
    • Bolmong Utara
    • Gorontalo Hebat
    • Gorontalo Utara
    • Kabupaten Gorontalo
    • Kota Smart
    • Pohuwato
    • Wakil Rakyat
  • NASIONAL
  • LIFESTYLE
    • Infotaintment
    • Kuliner
    • Tekno
  • Derap Nusantara
  • MULTIMEDIA
    • Foto
    • Video
  • Gopos Literasi

© 2019-2023 Gopos.id Gopos Media Online Indonesia | Gorontalo.