GOPOS.ID, GORONTALO – Dinas kesehatan provinsi Gorontalo terus menggenjot mekanisme pelayanan kesehatan yang baik. Untuk itu, Dikes menggelar pertemuan teknis pengembangan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) pra hospital, Selasa (2/7/2019) di hotel Grand Q kota Gorontalo.
Kepala bidang pelayanan kesehatan Dinkesprov Gorontalo Andriyanto Abdussamad, SKM.,MM menyampaikan berdasarkan peraturan menteri kesehatan No. 19 tahun 2016. SPGDT menjadi sangat penting untuk meningkatkan akses dan mutu pelayanan kegawat-daruratan, mempercepat penanganan serta mengurangi angka kematian dan kecatatan.
“SPGDT merupakan suatu mekanisme pelayanan korban/pasien gawat darurat yang terintegrasi. Dan berbasis call center dengan menggunakan kode akses telekomunikasi 119 dengan melibatkan masyarakat,” ujar Andriyanto.
Sementara itu, dalam penanganan korban atau pasien gawat darurat, sistem penanggulangannya terbagi atas tiga. Yaitu penanganan pra fasyankes atau pertolongan cepat dan tepat di tempat kejadian, penanganan intra fasyankes atau pelayanan terhadap pasien di fasyankes yang sesuai dengan SPGD dan penanganan antar fasyankes atau tindakan rujukan
Andriyanto berharap sebagai penanganan pertama kegawat-daruratan yang membantu pelayanan pra rumah sakit, Public Safety Centre (PSC) segera terbentuk dan SBGDT pra hospital akan lebih baik.
“Melalui pertemuan ini, besar harapan kami PSC dapat segera terbentuk di seluruh kabupaten/kota. Sehingga pengembangan SBGDT pra hospital ini kedepannya akan lebih baik dan diterapkan oleh masing-masing pelayanan kesehatan,” tandas Andriyanto. (muhajir/gopos)