GOPOS.ID, GORONTALO – Sistem drainase serta sedimentasi yang di sungai Serdadu dan Tamalate menjadi pemicu terjadinya banjir di wilayah Kota Gorontalo.
Pemicu tersebut merupakan hasil identifikasi Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi II terhadap banjir yang melanda Kota Gorontalo baru-baru ini.
Kepala BWS Sulawesi II Adenan Rasyid menjelaskan, di samping faktor cuaca yakni curah hujan yang tergolong hujan lebat, banjir yang terjadi di Kota Gorontalo turut disebabkan adanya penyempitan dan hambatan pada aliran sungai. Utamanya aliran Sungai Tamalate dan Serdadu.
“Hasil identifikasi kami di lapangan, kedua sungai tersebut sedimentasinya cukup tinggi di bagian hilir. Sehingga aliran air terhambat,” ujar Adenan Rasyid didampingi Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Moh.Isnaen Muhidin, PPK Danau, Situ dan Embung Wempy Waroka serta Kepala Seksi Pelaksanaan Wempy Nauw, Jumat (3/5/2019).
Menurut Adenan Rasyid, sedimentasi yang terjadi di hilir Sungai Tamalate dan Serdadu mengakibatkan luapan air di wilayah Kota Timur. Tepatnya di daerah Kelurahan Moodu dan Kelurahan Heledulaa Selatan.
“Kami dari Balai (BWS Sulawesi II,red) juga turut menurunkan tim untuk melakukan penangan banjir. Di antaranya memompa genangan-genangan air yang di wilayah pemukiman warga,” ungkap Adenan.
Baca juga : THR PNS Cair 24 Mei
Lebih lanjut Adenan Rasyid mengatakan, Wali Kota Gorontalo telah mengusulkan pengerukan sedimentasi di Sungai Tamalate dan Serdadu. Usulan itu selanjutnya akan disampaikan ke Kementerian PU.
Sementara itu Kepala Satker Operasi dan Pemeliharaan SDA Moh.Isnaen Muhidin menambahkan, di samping sedimentasi di aliran Sungai Tamalate dan Sungai Serdadu, banjir di Kota Gorontalo juga turut dipicu oleh sistem drainase.
“Ada beberapa sistem drainase di Kota Gorontalo yang tersumbat dan tak terkoneksi (tersambung,red) dengan baik. Sehingga di satu daerah tergenang, tetapi di daerah lain justru kering,” ungkap Isnaen.
Baca juga : Ada Captain Amerika di Operasi Simpatik Polres Gorontalo
Kondisi itu lanjut Isnaen, mengakibatkan sebagian wilayah Kota Gorontalo terendam ketika hujan. Sebaliknya di beberapa daerah justru kering.
“Contohnya ketika Moodu dan Heledulaa tergenang, drainase di sekitar city mall yang jaraknya tak begitu jauh justru kering,” kata Isnaen.(adm-02/gopos)