GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie melantik 57 kepala sekolah (kepsek) SMA/SMK/SLB bertempat di Aula Rumah Jabatan, Senin (15/3/2021). Pelantikan dibagi menjadi dua lokasi. 27 orang di Aula Rujab dan 30 melalui sambungan video conference dari SMK 3 Kota Gorontalo.
“Guru-guru jangan memberikan contoh yang tidak bagus, saat ini ibu bapak mengelolah dana yang tidak sedikit dari BOS. jika dulu masih di kita masih bisa kita kontrol, sekarang sudah langsung ke sekolah-sekolah. Jadi kalau dana BOS disalahgunakan pasti akan mempengaruhi kinerja pemerintah daerah,” Rusli mengingatkan.
Gubernur Rusli juga meminta agar kepsek yang dilantik bisa mengantisipasi dan meminimalisir konflik internal di sekolah.
Masih maraknya guru-guru yang merokok di jam sekolah, perselingkuhan dan hutang piutang menjadi beberapa hal yang dilaporkan kepada dirinya.
Hal lain yang menjadi sorotan Rusli terkait banyaknya guru yang mengajukan pindah ke daerah lain dengan berbagai alasan. Menurutnya, perpindahan guru tidak boleh terjadi. Selain sudah menjadi kebutuhan, hal itu akan menyebabkan kosongnya guru mata pelajaran tertentu di sekolah tersebut.
“Ketika ada penerimaan guru berbondong-bondong ikut, begitu lulus malah mau pindah kantor. Kapan kekurangan guru kita akan selesai kalau begini. Makannya saya tekankan ke BKD kalau ada guru yang mau pindah ke kantor camat, ke kantor KPU , Bawaslu entah apa alasannya saya katakan jangan diizinkan,” tegasnya.
57 kepsek yang dilantik terdiri dari 30 kepsek SMA, 22 kepsek SMK dan lima kepsek SLB. Pelantikab ditandai dengan pengambilan sumpah dan penyerahan SK secara simbolis. (rls/adm-01/gopos)