GOPOS.ID, GORONTALO – Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mendukung gerakan perekaman KTP-el yang dicanangkan serentak oleh KPU RI, Senin (16/11/2020).
Pencanangan di Gorontalo dihadiri oleh Komisioner KPU Viryan Aziz, Ketua Bawaslu RI Abhan dan Ketua DKPP RI Muhammad bertempat di Grand Palace Convention Center, Kota Gorontalo.
“Saya mendukung gerakan nasional Perekaman KTP-el. Terlebih saat ini akan ada tiga daerah yang melaksanakan pilkada. Semoga sebelum hari H warga Gorontalo yang punya hak suara sudah terekam 100 persen,” kata Rusli.
Rusli meminta penjelasan Kadis Dukcapil Provinsi Gorontalo Slamet Bakri apa yang menjadi kendala perekaman KTP-el di lapangan. Menurut Slamet, Dukcapil Kabupaten Gorontalo dengan jumlah warga yang belum terekam terbanyak terkendala di alat printer yang minim.
“Berapa printer itu? 50 juta satu unit? 50 juta menghalangi pemilu. Besok bikin surat kita adakan. Kalau belum ada anggarannya saya pinjamkan pakai uang pribadi,” tegasnya.
Rusli mewanti-wanti Dukcapil provinsi dan tiga kabupaten pelaksana pilkada menuntaskan perekaman KTP-el paling lambat seminggu sebelum hari pemilihan. Selain menambah alat, petugas diminta rajin turun ke lapangan menjemput bola.
Data Dukcapil menyebut masih ada 8.125 warga di tiga kabupaten yang punya hak pilih namun belum memiliki KTP-el. 6.100 di antaranya berdomisi di Kabupaten Gorontalo.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Manfaat Program PEN untuk UMKM
Sementara itu, Komisioner KPU RI Viryan Aziz mengaku terharu dengan upaya Gorontalo mewujudkan 100 persen perakaman KTP-el. Ia mengaku sudah mendapat kabar di Kabupaten Pohuwato petugas Dukcapil harus mengangkut alat perekaman dengan menggunakan gerobak.
“KPU sangat mendukung upaya Dukcapil kabupaten kota untuk perekaman KTP-el. Terima kasih pak gubernur, kami sangat terharu sampai ada di Pohuwato yang harus membawa alatnya di gerobak. Semoga Tuhan meridhoi Provinsi Gorontalo nol persen yang tidak terekam menjelang pilkada nanti,” tutur Viryan.
Dukcapil Kabupaten Gorontalo menggenjot perekaman KTP-el. Mereka mengklaim bisa melakukan perekaman 700 orang dalam waktu tiga hari dengan dua alat perekaman. Pihak dukcapil optimis jika alat perekaman ditambah maka target tersebut bisa diselesaikan dalam waktu tiga pekan ke depan. (Rls/adm-01/gopos)