GOPOS.ID, GORONTALO – Kasus Covid-19 Gorontalo yang mengalami lonjakkan drastis, Rabu (20/5/2020) dengan pasien baru mencapai 16 orang. Gugus tugas penanangan Covid-19 Provinsi Gorontalo akhirnya berkoordinasi dengan gugus tugas kabupaten/kota untuk dapat menyediakan karantina bagi pasien Covid-19 tanpa gejalah.
Untuk Kota Gorontalo yang memiliki penambahan 14 kasus baru, pasien Covid-19 dirujuk ke Asrama Haji (Mess Haji) Gorontalo.
Sementara untuk 2 pasien positif Covid-19 di Kabupaten Gorontalo dirujuk di Wisma Atlet Kabupaten Gorontalo yang berada di Kecamatan Limboto.
Juru bicara gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Gorontalo, dr. Triyanto Bialangi mengungkapkan bahwa saat ini daya tampung RS Aloei Saboe sebagai rumah sakit rujukan penanangan Covid-19 sudah tidak mampu menampung lonjakkan kasus Covid-19.
Sehingga lokasi karantina yang sebelumnya digunakan untuk pasien dalam pengawasan (PDP), kini dijadikan untuk penanganan pasien covid-19 tanpa gejalah.
“InsyaAllah, seluruh pasien positif Covid-19 yang terkonfirmasi Kota Gorontalo. Mulai sekarang ini akan kita rawat di ruang isolasi yang berada di Mess Haji, Gorontalo. Jadi pasien 30 dan pasien lainnya yang positif Covid-19 dan tanpa gejalah akan kita rujuk kesana,” papar Triyanto saat konfrensi pers, Rabu (21/5/2020).
Baca juga:Â Pasien Positif Corona Tambah 16 Orang, Aktivitas Warga di Kota Gorontalo Lebih Ramai
Kemudian untuk kabupaten rujukan untuk pasien Covid-19 tanpa gejalah akan dirawat di gedung karantina yang telah ditentukan gugus tugas penanganan Covid-19 kabupaten Gorontalo.
Begitu pula dengan pasien positif lainnya kabupaten, gugus tugas di wilayah tersebut sudah bisa menyediakan tempat karantina bagi pasien Covid-19.
“Kalau pasien tersebut tidak memiliki gejalah yang darurat maka bisa ditempatkan di tempat isolasi atau karantina yang telah disediakan gugus tugas. Kalau pasien butuh dukungan fasilitas kesehatan. Dan ada gejalah yang berpotensi, itu kita rujuk ke Rumah Sakit Aloei Saboe,” tandas dr Triyanto. (andi/gopos)