GOPOS.ID, GORONTALO – Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) mengumumkan sembilan nama Anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat periode 2022-2025 yang terpilih, Selasa (24/1/2023). Satu di antara sembilan nama tersebut adalah putera Gorontalo, Mohamad Reza.
Mohammad Reza kembali terpilih setelah menjalani proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Komisi I DPR RI pada 19 Januari 2023. Dalam fit and proper test, Mohamad Reza, menyampaikan aspirasi dari daerah terkait masih adanya wilayah di tanah air yang belum terjangkau oleh siaran televisi terestrial.
“Sampai dengan saat ini, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, masih ada 173 kabupaten/kota yang belum terjangkau oleh siaran televisi terestrial,” ungkap pria yang duduk sebagai Koordinator Bidang Pengelolaan Struktur dan Sistem Penyiaran KPI Pusat Periode 2019-2022.
Di sisi lain, Mohamad Reza, mengungkapkan penetrasi media baru di Indonesia cukup kuat. Mengutip data survei Neilsen, Mohamad Reza mengatakan, pada Quartal IV 2017 televisi berada angka 95 persen, sementara internet baru 42 persen. Selanjutnya pada Quartal IV 2021, internet merengsek naik menjadi 77 persen. Sedangkan televisi turun 85 persen.
“Data ini menjadi tantangan bagi penyelenggaran penyiaran di tanah air,” kata akademisi jebolan Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung ini.
Berangkat dari kondisi yang ada, Mohamad Reza, mengusung visi menjadikan KPI sebagai lembaga yang mewujudkan penyelenggaran penyiaran yang berkeadilan dan bermartabat di Indonesia. Visi tersebut selanjutnya dijabarkan dalam misi yang terdiri tiga poin. Poin pertama adalah bersinergi bersama mendukung upaya revisi undang-undang penyiaran.
“UU penyiaran yang lahir pada 2002 tidak lagi berdiri sendiri. UU penyiaran telah diperbarui dengan UU 11, bahkan diperbarui dengan Perpu Cipta Kerja (pasal 72). Untuk itu KPI harus memposisikan diri mendukung penuh secara konkrit upaya revisi undang-undang penyiaran. Membantu Komisi I DPR RI dan Pemerintah dalam menghimpun aspirasi publik terkait penyelenggaran penyiaran di Indonesia,” urai pria yang lama berkarir di dunia radio ini.
Poin kedua adalah peningkatan profesionalisme pelaksanaan pengawasan isi siaran. Menurut Mohamad Reza, pengawasan siaran di KPI dilakukan dengan dua metode. Yaitu pemantauan langsung dan metode pengaduan dari masyarakat.
Selanjutnya point ketiga adalah mendorong keadilan penyiaran di Indonesia. Pada poin ini menekankan dua hal penting yakni mendorong pemerataan infrastruktur penyiaran dan mendorong terwujudnya alat ukur kepemeriksaan.
“Di Indonesia hanya ada satu alat ukur kepemeriksaan,” tegas Echa, sapaan akrab Mohamad Reza.
Sementara itu pengumuman sembilan nama Anggota KPI Pusat periode 2022-2025 disampaikan langsung Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid. Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid mengatakan, Komisi I menetapkan tiga orang perempuan untuk keterwakilan perempuan 30 persen.
“Tiga perempuan menjadi calon anggota KPI menunggu disahkan saja. Tercapai 30 persen,” kata Meutya Hafid.
Adapun ke 9 Anggota KPI Pusat terpilih periode 2022-2025 yakni:
- Aliyah
- Amin Shabana
- Evri Rizqi Monarshi
- I Made Sunarsa
- Mimah susanti
- Mohamad Reza
- Muhammad Hasrul Hasan
- Tulus Santoso
- Ubaidillah
Selain memilih sembilan nama Anggota KPI Pusat, Komisi I DPR RI menetapkan enam nama cadangan Anggota KPI Pusat Periode 2022-2025 antara lain Mulyo Hadi Purnomo, Tantri Relatami, Cecep Suryadi, Ida Fitri Halili, Gustav Aulia dan Bondan Kartiko.(hasan/gopos)