GOPOS.ID, GORONTALO – Ada hal menarik dari pidato pelantikan Presiden Prabowo Subianto di Gedung MPR-RI, Ahad (20/10). Dalam pidato perdananya itu, Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya segenap rakyat Indonesia untuk mewarisi dan memaknai semangat patriot atau jiwa patriotisme dalam mewujudkan Indonesia yang berkemajuan.
Jika zaman dulu, Indonesia menghadapi musuh bernama penjajahan atau imperialisme, maka saat ini dan ke depan, menghadapi musuh bernama kemiskinan, kebodohan dan ketidakadilan.
Dalam pidatonya itu, Presiden Prabowo Subianto beberapa kali menyebut kata patriot atau jiwa patriotisme dari para pemangku kebijakan dan seluruh rakyat Indonesia yang menjadi modal dasar yang sangat fundamental bagi bangsa ini keluar dari berbagai resistensi kemajuan seperti korupsi dan persoalan kemiskinan di Indonesia.
Bahkan pada penutup pidatonya saat Presiden meneriakkan yel-yel Merdeka 3 kali, sempat berkelakar bahwa mereka yang tidak ikut menerikkan yel-yel merdeka sebagai “tidak patriot”.
Memang semangat patriotisme atau jiwa patriot sangat penting sebagai spirit agar bangsa ini keluar dari berbagai persoalan.
Patriotisme berasal dari kata “patriot,” yang berarti pencinta dan pembela tanah air dan “isme” yang berarti kepahlawanan.
Dengan begitu, Patriot adalah orang yang mencintai, mendukung, dan membela negara dan kepentingannya dengan pengabdian.
Sedangkan Patriotisme adalah semangat cinta tanah air yang mendalam dan sikap untuk selalu mencintai dan membela tanah air.
Dalam konteks Gorontalo, harapan Presiden Prabowo Subianto, saat ini sudah dimiliki oleh Gorontalo dengan tercetusnya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, PATRIOT GORONTALO Prof. Nelson Pomalingo dan Kris Wartabone.
Itulah kelebihan dan bukti kecerdasan Prof. Nelson dan Kris Wartabone yang mampu mencetuskan visi yang jauh ke depan hingga melahirkan spirit yang selaras dan sejalan dengan semangat Presiden Prabowo Subianto yang sejak Februari 2024 lalu terpilih sebagai Presiden RI.
Menariknya lagi, Kabinet Merah Putih” yang dipimpin Presiden Prabowo yang selaras dan sejalan dengan semangat patriotisme rakyat Gorontalo pada peristiwa heroisme hari patriotik 23 Januari 1942 yang dipelopori Pahlawan Nasional Nani Wartabone.
Dengan begitu, pasangan Patriot Gorontalo Nelson-Kris memiliki “chemistri” yang sama dengan Presiden Prabowo Subianto ditinjau dari aspek kesejarahan, kebangsaan dan visi membangun masa depan Gorontalo yang lebih baik.
Hal itu sekaligus menunjukkan, bahwa satu-satunya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo yang layak dan sangat prospektif untuk dipilihan hanya Patriot Gorontalo Nelson-Kris,..Seng Ada lawan.(AM)