GOPOS.ID, GORONTALO – Tim Resmob Polda Gorontalo akhirnya berhasil mengamankan dua pelaku penikaman di Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Rabu (26/10/2022).
Kedua pelaku yakni MW alias Arjun (23) dan YM alias Onis (27) yang diduga melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam terhadap korban Hardi Tahiji tepatnya di simpang 3 Desa Pantungo, Kabupaten Gorontalo pada Selasa (25/10/2022)
Dir Reskrimum Polda Gorontalo, Kombes Pol. Nur Santiko, SIK, MH melalui Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Pol. Wahyu Tri Cahyono, SIK, menerangkan kronologis kejadian berawal peristiwa yang dialami oleh Hardi Tahiji.
Pada Selasa (25/10/2022) pukul 05.00 Wita, pada saat korban dalam perjalanan menuju Desa Pantungo, Kecamatan Telaga Biru korba dicegat dan diberhentikan di Simpang Tiga Pantungo (kompleks Aisyah Mart).
Saat korban turun dari kendaraan, pelaku menyerang korban dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan korban terluka parah.
“Saat dicegat, dua orang tidak dikenal melakukan pengeroyokan terhadap korban, dan melakukan penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam yang mengakibatkan korban mengalami luka tusuk di bagian dada, perut, pinggang, lengan, dan telapak tangan,” ujarnya menerangkan.
Wahyu mengatakan, kedua pelaku diamankan Tim Resmob Polda Gorontalo yang dipimpin Bripka Ismail Hubu dari laporan warga Sandi S Buna yang merupakan Ipar dari korban.
Dimana saat itu pelapor mendapat informasi korban mendapat luka yang parah akibat dari penganiayaan yang dilakukan oleh MW dan YM.
“Dapat laporan dari warga tersebut, Tim Resmob langsung merespons cepat dan berhasil menangkap pelaku MW di daerah Pasar Mujair, Tabongo, Kabupaten Gorontalo, dan YM yang berhasil diamankan di kawasan Hutan Nantu, Paguyaman,” jelas Mantan Kapolres Bone Bolango itu.
Baca Juga: Kronologi Penikaman di Kecamatan Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo
Tim Resmob Polda Gorontalo juga berhasil mengamankan barang bukti berupa 2 Buah Pisau yang digunakan untuk menikam korban serta 1 unit sepeda motor merk Honda Sonic. (Putra/Gopos)
setelah penikaman korban sempat singgah di puskesmas talaga, tapi 2 orang perawat tidak mau menerima dengan dalih tidak ada dokter yg bisa menangani..