Kirab Pemilu 2024 di Monumen PETA, Kota Blitar, Senin (12/6/2023). (Thoha/Gopos)
GOPOS.ID, BLITAR – Wali Kota (Walkot) Santoso menyampaikan pesannya saat Kirab Pemilu 2024 di Monumen PETA, Kota Blitar, Senin (12/6/2023). Dia berpesan agar pesta demokrasi di tahun depan harus diikuti dengan senang hati.
Santoso memberikan gambaran sederhana. Dia menyebut, dari kata pesta itu menunjukkan apabila Pemilu harus diikuti dengan senang hati dan bergembira, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Di sisi lain, menurutnya, selain disikapi dengan senang, jangan sampai hanya karena persoalan beda pilihan menjadikan masyarakat terpecah belah. Karena Pemilu harus bisa berjalan secara harmonis, utuh dan gotong royong.
Kemudian, prinsip berjalanya Pemilu, yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil juga harus tetap dijunjung tinggi. Sebab, Pemilu adalah sarana perwujudan demokrasi bagi masyarakat.
Tidak kalah penting, kata dia, tentang memberikan pemahaman kepada masyarakat, agar tidak golput pada Pemilu 2024. Satu suara sangat menentukan terhadap arah dari kemajuan daerah.
“Sebagai warga masyarakat yang patuh dan taat pada ketentuan-ketentuan yang berlaku, maka kita sama-sama sukseskan penyelenggaraan Pemilu, Pilkada maupun Pilpres yang akan datang khususnya di Kota Blitar,” katanya.
Santoso berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 bisa berjalan dengan sukses dengan suasana yang kondusif. Sehingga tidak ada gesekan dan perpecahan antarpihak.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Blitar, Choirul Umam menyampaikan hal senada seperti Walkot Santoso. Dia menceritakan kalimat yang pernah disampaikan Bung Karno saat Pemilu tahun 1955.
Dalam pidatonya pada Pemilu 1955, kata Umam, Proklamator RI itu pernah mengingatkan tentang pentingnya menjaga persatuan di tengah perbedaan.
Kemudian, semangat yang disampaikan Bung Karno itu, ujarnya, diadaptasi menjadi slogan dan semangat yang diusung KPU RI pada pemilu tahun 2024. Di mana Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa.
“Tentu sangat penting menjadi peringatan ini bagi kita semua, bahwa Pemilu hanyalah kontestasi sesaat yang tidak boleh memecah kesatuan dan persatuan bangsa,” ujarnya. (mt/adv/kmf/gopos)