Oleh: Maryam H Dumako, Abdul Haris Panai, Sitti Roskina Mas,
Nina Lamatenggo
(Penulis Adalah Mahasiswa dan Dosen Program Doktor pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo)
  Pendidikan adalah salah satu faktor penentu kemajuan suatu negara. Pendidikan yang baik akan menghasilkan bangsa yang baik pula.
  Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood education (ECD). Menu generic menjabarkan pendidikan anak usia dini (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak dini yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dan kehidupan tahap selanjutnya
Bagaimana Program Sistem Pendidikan Indonesia VS Singapura?
   Membahas tentang program-program serta sistim pendidikan di dua negara dengan latar belakang dan kondisi, kurikulum, dan tenaga pendidik yang berbeda antara Singapura dan Indonesia.  Pendidikan di Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang–Undang dasar 1945 sedangkan Singapura berdasarkan pemikiran setiap anak memiliki bakat dan minat yang unik. Yang harus dikembangkan bagi anak sejak dini.
  Sebanyak 72,3% anak usia dini di Indonesia telah mengikuti proses pendidikan. Sementara tingkat kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah di banding dengan Negara lain seperti singapura yang sekarang ini menduduki tingkat kualitas pendidikan yang tinggi. Ini terlihat pada pendidikan anak usia Dini. Singapura menjadi rujukan untuk pendidikan anak usia dini, dimana pendidikan PAUD/TK sudah berhasil dengan baik. Ini merupakan upaya pemerintah .pendidikan anak usia dini atau PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut di Indonesia PAUD melalui 3 periode, yaitu pada masa pergerakan Nasional ketika penjajahan Belanda (1908 – 1941) dan pada masa penjajahan Jepang (1942 – 1945), serta periode setelah kemerdekaan..
Bagaimana Jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) indonesia dan Singapura?
  Jenjang pendidikan antara dua Negara ini sangat jauh berbeda perbedaan tidak hanya mengenal lama tiap jenjang namun juga fokus pada pembelajaran dan standar lulusan.
  Di indonesia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yakni Taman kanak-kanak TK A dan TK B. TK A (TK 0 kecil) biasanya diikuti oleh anak berusia 4 tahun, sedangkan umur anak TK B (TK 0 besar) adalah 5-6 tahun Dan PAUD terbagi menjadi Informal, Formal Dan Non Formal TPA (Tempat Penitipan Anak), KB (Kelompok Bermain), SPS (Satuan PAUD sejenis) dan Layanan Posyandu. Tujuan dari pendidikan Anak Usia Dini adalah mengembangkan seluruh Aspek Program PAUD untuk mengembangkan seluruh potensi anak yang mencakup lingkup perkembangan nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Tujuan program PAUD adalah agar anak memiliki kesiapan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
  Seperti halnya di Singapura Pendidikan memiliki sistim yang sudah cukup efektif, dan   merupakan barometer penyelenggaraan program pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di kawasan Asia Pasific. Dari berbagai negara, Singapura menjadi rujukan penyelenggaran pembelajaran. Singapura menganggap pendidikan adalah masa depan dari suatu Negara untuk mencapai cita–cita. Sistem pendidikan di singapura berkualitas tinggi, di mulai dari Jenjang TK/PAUD sampai ke jenjang lebih tinggi berdasarkan peraturan pemerintah,
  PAUD merupakan lembaga pendidikan yang menyasar anak berusia 2-8 tahun dalam praktiknya, lembaga pendidikan PAUD yang berupa Kelompok Bermain seperti ini biasanya diikuti oleh anak-anak berusia 2-4 tahun. Sedangkan, Taman Kanak-kanak biasanya diikuti oleh anak 4-6 tahun. Tk atau Pra sekolah. Pre- School selama 3 tahun anak anak mulai sekolah di tingkat preschool sejak usia 3 tahun mereka kemudian masuk primary school kurang lebih 6 tahun.
  Awal tahun 1950-an, pendidikan di Singapura dimulai oleh gereja sebagai bentuk pelayanan bagi jemaat dan masyarakat luas. Lalu pada tahun 1960-an, pendidikan prasekolah sudah lebih berkembang dibawahi oleh People’s Association (PA). Badan tersebut juga menyelenggarakan program pendidikan bagi para guru.
  Dengan berjalannya waktu, lebih banyak badan atau institusi privat yang ambil bagian dalam perkembangan pendidikan Taman Kanak-kanak, seperti kelompok Mesjid dan YWCA. Sampai beberapa tahun lalu kelompok pendidikan anak usia dini yang terbesar adalah People’s Action Party Community Foundation (PCF). Sekolah-sekolah yang dinaungi PCF dioperasikan oleh setiap anggota dari “Parliament’s Consti
  Pendidikan anak usia dini tersebar luas di seluruh Singapura kecuali wilayah Changi Airport pada bagian timur, Jurong industrial area di bagian barat dan daerah sekitar penampungan air.  Di Singapura sendiri, pendidikan pra sekolah diselenggarakan oleh taman kanak-kanak dan pusat perawatan anak, terdiri dari program tiga tahun untuk anak usia 3 hingga 6 tahun. Terdaftar pada menteri pendidikan, taman kanak-kanak di Singapura dilaksanakan oleh yayasan masyarakat, perkumpulan keagamaan, organisasi sosial dan bisnis. Pusat perawatan anak mendapat izin dari Menteri Pengembangan Masyarakat dan Olah raga.
   Kebanyakan dari Taman kanak-kanak menyelenggarakan dua sesi sehari dengan tiap sesi pelatihan dari 2, 5 sampai 4 jam, 5-hari setiap minggunya. Pada umumnya kurikulum termasuk program berbahasa Inggris dan bahasa asing dengan pengecualian terhadap sistem luar negeri yaitu pada sekolah internasional yang menawarkan program taman kanak-kanak bagi anak-anak ekspatriat. Periode pendaftaran bagi setiap taman kanak-kanak dan pusat perawatan berbeda-beda. Kindergartens (Taman Kanak –Kanak) sekolah dengan masa pendidikan 3 tahun untuk anak–anak mulai dari umur 4 hingga 6 tahun program pendidikan terdiri dari Nursery, Kindergarten 1 dan 2.
Bagaimanakah Kurikulum TK/PAUD di Indonesia Dan Singapura?
  Membahas tentang kurikulum, di Indonesia kurikulum berubah–berubah di mulai dari Kurikulum Rencana Pelajaran (1947), Kurikulum 1964 (Rencana Pendidikan), Kurikulum 1968, kurikulum 1975, Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) satuan pembelajaran kurikulum 1984, Cara belajar siswa aktif (CBSA), kurikulum 1994, dan suplemen kurikulum 1999, kurikulum berbasis kompetensi (KBK) tahun 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi, kurikulum 2006 Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), kurikulum 2013, kurikulum 2013 disederhanakan pada tahun 2019 pada saat pandemi. Di mana anak belajar melalui luring dalam hal ini para pendidik TK/Paud mendatangi ke rumah anak dan membentuk kelompok kecil beberapa anak dilakukan kegiatan pembelajaran luring dan daring, hingga sekarang kurikulum merdeka belajar. Kurikulum yang jauh lebih ringkas, sederhana dan lebih fleksibel untuk bisa mendukung learning loss recovery akibat pandemi Covid-19. Perubahan kurikulum di indonesia selain dilihat dari tingkat pencapaian anak dan mengikuti perkembangan zaman, juga setiap berganti pemangku kebijakan biasanya kurikulum itu diadakan perubahan proses pembelajaran TK /PAUD waktunya selama 1 (satu) Minggu, ada juga yang sampai hari jumat. waktu belajar anak TK/PAUD kurang lebih selama 2 jam. dari pembelajaran awal, pembelajaran inti, dan penutup.
Nah bagaimana Kurikulum TK/PAUD di singapura?
  Kurikulum di singapura juga mengalami beberapa kali perubahan, Montessori adalah kurikulum yang pertama diterapkan. Montessori ini terbilang salah satu yang paling terkenal. Kurikulum ini dibuat oleh seorang filsuf pendidikan asal Austria, Rudolf Steiner. Reggio Emilia. High Scope. Bank Street. Parents Cooperation. Play-based.
  Selain itu materi pembelajaran mengacu pada kurikulum di taman– kanak- kanak yang disederhanakan pembelajaran singkat semacam Shorthouse tersebut dilaksanakan dengan menerapkan metode pembelajaran Regio Emilia dengan model pembelajaran memberikan stimulasi pembelajaran pada anak usia dini. Waktu pembelajaran di TK/PAUD paling sedikit 900 (sembilan ratus) menit per minggu usia 3-4 tahun paling sedikit 360 ( tiga ratus emnam puluh ) menit perminggu, pengetahuan pada orang tua dan peningkatan kepada masyarakat sekitar. Materi-materi di sampaikan singkat tersebut lebih di tekankan pada aspek perkembangan Psikis, Language dan Intelligency Emosional and social (PILES). Dengan adanya aspek PILES ini diharapkan anak memiliki kesiapan dan kemampuan untuk mengikuti pembelajaran ke jenjang selanjutnya. Ada juga program parenting Education merupakan hal yang terpenting dilakukan pada anak sejak dini, agar orang tua lebih terlibat aktif dalam proses pembelajaran yang diberikan kepada anak- anaknya. Selain pembelajaran terjadwal juga ada semacam home visit. Metode ini diterapkan untuk memberikan pengetahuan pada orang tua selanjutnya orang tua wajib mendampingi dan membimbing pendidikan anak-anaknya sejak dini, sehingga ketika masuk sekolah dasar anak – anak sudah memiliki kemampuan dan kesiapan dalam memasuki SD.
Bagaimana Tenaga Pendidik TK/PAUD di Indonesia VS Singapura?
   Kunci sukses dan keberhasilan pendidikan di antaranya tenaga pendidik yang memiliki kemampuan dalam membimbing/ mengasuh anak dan memiliki pengetahuan dan kecakapan serta ketrampilan serta sikap yang baik dalam hal mendidik.
  Peran pendidik, terutama pada tingkat PAUD, tidak hanya sebagai pentransfer konsep ilmu saja, namun lebih pada pembimbing untuk pembentukan perilaku, watak hingga karakter. Pengembangan nilai moral sebagai dasar membangun karakter.
   Pendidik di Indonesia sebagian besar guru TK/PAUD di Indonesia belum memenuhi kualifikasi S1 PG-PAUD hal ini mengakibatkan rendahnya kualitas pendidikan anak usia dini di Indonesia, kebanyakan guru Tk/PAUD hanya lulusan SMA dan sederajat yang dengan sukarela untuk mau menjadi tenaga pendidik pada berbagai layanan PAUD.  Walaupun sudah ada pelatihan/diklat untuk guru TK/PAUD program kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, untuk membantu meningkatkan kualitas seorang guru TK/PAUD agar bisa memiliki kemampuan ketrampilan dasar mengajar, namun faktor lain yang menyebabkan minat masyarakat menjadi Guru Tk/PAUD masih tergolong rendah. Salah satu faktor kesejahteraan gaji, honor dan insentif yang masih minim gaji guru PAUD sehingga mereka tidak mampu melanjutkan studinya di jurusan PG- PAUD. Begitu pula untuk insentif berupa honor pendidik TK/PAUD masih tergolong rendah, biasanya pengajian sesuai kesepakatan dengan pihak sekolah swasta namun biasanya guru TK/PAUD mendapat sekitar Rp 40.000 perhari sehingga sebulan mendapat RP 1.040.00 perbulan, dihitung 26 hari kerja. Nominal itu bias saja berbeda di suatu tempat. Berbagai permasalahan ini berdampak pada proses pembentukan dan pengembangan anak, karena tidak memiliki kemampuan dasar mengajar. Juga dalam hal kesejahteraan para pendidik TK/PAUD.
Bagaimana Pendidik TK/PAUD Di Singapura?
  Di Singapura guru menjadi panutan bagi setiap muridnya selain mengajar dan ikhlas guru dapat mengantarkan anak didik menuju pendidikan yang lebih tinggi.  Guru PAUD di Singapura memenuhi persyaratan yakni berkualifikasi minimal (D-1V) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau jurusan psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Memiliki kompetensi untuk menjalani profesi sebagai seorang guru, dalam keadaan sehat jasmani rohani. Begitu pula dalam hal pengajian. singapura untuk seorang guru jika dibayar lebih baik akan menghasilkan siswa yang berkualitas, hal ini menunjukkan Singapura menggaji gurunya dengan baik bahkan menjadi yang tertinggi di dunia yakni sebesar IDR2.052.886 untuk IDR9.603.924 per bulan dan pada awal pekerjaan sekitar IDR4.648.209 bersih perbulan.
Tujuan Pendidikan TK/PAUD?
  Tujuan utama TK/PAUD didirikan untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan di masa dewasa juga memiliki Fungsi yakni Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan ruang ekspresi yang dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal. Tujuannya adalah untuk membentuk anak yang berkualitas sebelum memasuki pendidikan dasar, serta mengarungi kehidupan setelah dewasa kelak.
  Standar pendidikan internasional. Sementara itu, Indonesia nampak masih harus berjuang untuk mencapai tujuan pendidikan. Negara Indonesia memang masih tertinggal dengan negara Singapura di bidang pendidikan. Terbukti dari perbedaan jenjang-jenjang pendidikan antara Indonesia dan Singapura yaitu, perbedaan yang cukup jauh dalam jenjang pendidikan hasil implementasi pendidikan yang berbeda di kedua negara ini tentu dikarenakan perbedaan latar belakang, serta kondisi sosial, ekonomi, politik budaya dan geografis kedua negara tersebut. Sehingganya Indonesia perlu untuk melihat dan melakukan terobosan ide gagasan baru pemerataan untuk meningkatkan kualitas dan kemajuan pendidikan anak yang dimulai sejak dini walaupun sekarang ini sudah sektor pendidikan di indonesia sudah mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini mendasari peran satuan PAUD dalam pemantauan kebutuhan esensial sebagai bagian dari peran PAUD di luar pendidikan untuk terwujudnya PAUD. Pemenuhan kebutuhan esensial merupakan salah satu peran PAUD dalam pemenuhan PAUD. Apa yang dimaksud dengan holistik terintegratif kerja sama dengan orang tua, masyarakat dan pemerintah dengan lebih memperhatikan Penerapan Kurikulum, penyediaan sarana prasarana, kesejahteraan SDM guru TK/PAUD untuk peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD) yang salah satu indikatornya adalah keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dan kunci kemajuan di sebuah negara .
DAFTAR PUSTAKA
Low, E. L. (2011). Paving the fourth way: The Singapore story. Singapore: Natinal Institution of
Education.
Ministry of Education Singapore. (1997). Towards Thinking Schools. Singapore: Ministry of
Education Singapore.
Ministry of Education Singapore. (2000). The school excellence model: A guide. Singapore: The school appraisal branch, schools division. Singapore: Ministry of Education Singapore.
Studi komparatif reformasi pendidikan di Singapura dan Indonesia Miftahus Sa’adah https://doi.org/10.21831/jppfa.v7i1.26499 Di akses 20 maret 2023
Aida Dwi Rhmawati. (2017). Konsep Pendidik dan Peserta Didik Menurut Pemikiran Abuddin Nata dan Relevansinya terhadap Praktek Pendidikan .
Asiah, Siti Nor. “Analisis Manajemen PAUD Berbasis Standar Akreditasi PAUD dan PNF di Kutai Kartanegara.” Syamil : Jurnal Pendidikan Agama Islam (Journal of Islamic Education) 6.1 (2018).
Zulkarnain, Ali Iskandar, Gito Supriadi, and Saudah Saudah. “Problematika Lembaga PAUD dalam Memenuhi Kebutuhan Tenaga Pendidik Sesuai Kualifikasi.” Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5.1 (2020): 14-25.
Branscombe, NA (2014). Kurikulum anak usia dini: Perspektif konstruktivis . New York: Rute.Â
Ministry of Education Singapore. (1997). Towards Thinking Schools. Singapore: Ministry of Education Singapore.
Ministry of Education Singapore. (2000). The school excellence model: A guide. Singapore: The school appraisal branch, schools division. Singapore: Ministry of Education Singapore.(***)