GOPOS.ID, GORONTALO – Pihak kepolisian terus mendalami kasus penemuan mayat di kos-kosan yang berada di jalan Palma, kelurahan Huangobotu, Kecamatan Dungingi, Kota Gorontalo, Rabu (3/3/2021) malam tadi.
Jasad korban mulai dievakuasi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Menurut dari keterangan penghuni kos yang mengetahui keseharian Fajrin alias Aji alias Jessica Londra itu bahwa korban diketahui memiliki pacar.
Sebelum meninggal Aji memang sempat mengatakan akan pergi ke Morowali dan meminta untuk tidak diganggu. Terakhir itu pula, lelaki yang diketahui transpuan itu bersama pacar lelakinya.
Diketahui pula bahwa Aji memiliki simpanan uang sekitar Rp 80 juta dan kendaraan sepeda motor. Namun uang simpanan dan motor tersebut sudah tidak lagi berada di kos milik korban.
Korban sendiri diketahui merupakan warga Bandungan, Pilohayanga, Kabupaten Gorontalo. Dia memiliki dua saudara. Korban sendiri merupakan anak bungsu.
Baca juga: Mayat Yang Ditemukan di Kamar Kos di Dungingi Punya Dua Nama Panggilan, Sejak Senin Tak Keluar Kamar
“Kami tahu dia punya pacar. Sering datang ke kos juga. Dia (korban) punya motor dan uang simpanan. Tapi kami lihat lagi sudah tidak ada,” tutur penghuni kos lain.
Korban sendiri diketahui baik dan suka berinterksi dengan penghuni kos lainnya. Sudah setahun ini korban tinggal dan menetap di kos tersebut.
“Ia memang dia sering disini. Korban juga sering bolak balik Gorontalo-Morowali. Kami tidak tahu apa aktivitasnya disana,” jawab penghuni kos lainnya.
Situasi saat ini di lokasi kejadian mulai banyak keremuni orang yang penasaran dengan adanya penemuan mayat di kos Arachi nomor 4 itu. Pihak kepolisian juga sementara berupaya untuk membubarkan banyaknya kerumunan massa di lokasi.
Sampai saat ini, pihak kepolisian terus melakukan identifikasi lokasi penemuan mayat tersebut. Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian yang berada di lokasi penemuan mayat.
baca juga: Warga Dungingi Digegerkan Penemuan Mayat, Kondisinya Terikat
Hanya saja mayat korban sudah mulai dievakuasi ke rumah sakit Aloei Saboe untuk dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Sebab saat meninggal, ditemukan kondisi korban dalam kondisi terikat di bagian kaki, kepalanya tertutup bantal dan tubuhnya sudah dalam keadaan bengkak. (hasan/sari/gopos)