Oleh: Tomi Bidjai, Abadul Haris Panai, Sitti Roskina Mas,
Nina lamatenggo
(Penulis adalah Mahasiswa dan Dosen Program Doktor Pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo)
Tulisan Artikel ini kami tulis berdasarkan berita Pendidikan di banyak negara sedang mengalami perubahan yang sangat cepat. Hal ini berdampak luas seperti timbulnya disrupsi, dislokasi, dan disorientasi di kalangan pemerintah, masyarakat beserta lembaga-lembaga internasional. Dalam merespon perubahan ini, prodi Pendidikan Agama Islam FIAI UII mengadakan seminar bertemakan “Membaca Kembali Eksistensi Pendidikan Islam dalam Membangun Peradaban”. Acara tersebut diadakan di Ruang Audiovisual Lt. 2 Gd Perpustakaan Kampus Terpadu UII pada Rabu (22/05). Moh. Mizan Habibi, M.Pd.I selaku penanggungjawab acara mengatakan, “Dengan acara tahunan ini, kita bermaksud memberikan kontribusi pemikiran terhadap masyarakat luas khususnya terkait dengan proses pengembangan pendidikan Islam.” Ucapnya. Menurutnya, ada tiga macam kaitan pendidikan dengan Islam, yakni ada Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Islam dan Pendidikan dalam Islam. Pendidikan dalam Islam mendeskripsikan persoalan pendidikan dan mengacu dalam teks-teks atau nash-nash ayat Quran ataupun hadits yang berkaitan dengan Pendidikan.
Pendidikan Islam dalam era modern dapat membantu umat Muslim memperkuat pemahaman agama mereka. Dengan mempelajari Al-Quran, Hadis, dan prinsip-prinsip agama Islam secara mendalam, individu akan memiliki landasan yang kuat dalam menghadapi berbagai persoalan yang kompleks di era modern. Pendidikan Islam yang benar dan ilmiah akan membantu mencerahkan pikiran dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul dalam konteks zaman yang terus berubah.
Era modern seringkali diwarnai oleh krisis moral dan nilai yang terkikis. Pendidikan Islam dapat menjadi pencerah dengan menanamkan nilai-nilai moral yang kuat dalam diri individu. Melalui pendidikan Islam, individu dapat memahami konsep-konsep seperti keadilan, kejujuran, kasih sayang, dan etika yang baik. Pendidikan Islam mengajarkan pentingnya integritas dan moralitas dalam menjalani kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membantu individu menghadapi tantangan moral yang ada di era modern. Pendidikan Islam dalam era modern tidak hanya berfokus pada aspek agama, tetapi juga mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi. Islam mendorong umatnya untuk mencari ilmu pengetahuan dan memanfaatkan teknologi untuk kebaikan umat manusia.
Pendidikan Islam yang holistik dan progresif akan mengajarkan umat Muslim bagaimana mengintegrasikan prinsip-prinsip agama dengan pengetahuan modern, sehingga menciptakan pemahaman yang seimbang dan relevan dengan konteks zaman. Era modern seringkali diwarnai oleh polarisasi, ekstremisme, dan pemahaman yang sempit. Pendidikan Islam dapat menjadi pencerah dengan menawarkan perspektif yang seimbang dan moderat. Pendidikan Islam yang mengajarkan nilai-nilai keterbukaan, toleransi, dan saling menghormati akan membantu melawan pemahaman yang ekstrem dan menyebarkan pesan-pesan moderat. Ini akan membantu membangun masyarakat yang inklusif, harmonis, dan adil dalam era modern yang kompleks. Pendidikan Islam dalam era modern dapat menjadi pencerah dalam mengembangkan pemimpin yang berintegritas. Dengan mempelajari nilai-nilai kepemimpinan dalam Islam, individu akan dilengkapi dengan keterampilan kepemimpinan yang baik. Pendidikan Islam yang mendorong pemimpin yang adil, bertanggung jawab, dan berorientasi pada kebaikan umat akan membantu menciptakan pemimpin-pemimpin yang mampu menghadapi tantangan kompleks
Pendidikan Islam dalam Menghadapi Zaman Modern
Pendidikan Islam memiliki peran yang penting dalam menghadapi tantangan zaman modern. Berikut ini adalah beberapa aspek pendidikan Islam yang relevan dan dapat membantu individu dalam menghadapi era modern: Pemahaman Agama yang Holistik: Pendidikan Islam harus memberikan pemahaman agama yang holistik dan komprehensif. Individu perlu memahami ajaran agama Islam secara mendalam, termasuk pemahaman tentang akidah, ibadah, akhlak, hukum Islam, dan sejarah Islam. Pemahaman ini akan membantu individu menjalani kehidupan sehari-hari dengan prinsip-prinsip agama yang kuat, sambil tetap mengikuti perkembangan zaman. Integrasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi: Pendidikan Islam perlu mengintegrasikan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan ajaran agama. Individu harus mampu menguasai ilmu pengetahuan modern seperti ilmu pengetahuan alam, teknologi informasi, dan ilmu sosial, sambil tetap memahami bagaimana mengaitkannya dengan ajaran Islam. Integrasi ini akan membantu individu memiliki pemahaman yang komprehensif tentang dunia modern dan menunjukkan relevansi Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan Keterampilan dan Keunggulan Kompetitif: Pendidikan Islam harus mendorong pengembangan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman modern. Selain mempelajari ajaran agama, individu juga perlu diberikan pelatihan dan pendidikan dalam bidang-bidang seperti pemrograman, kewirausahaan, manajemen, dan komunikasi. Dengan demikian, individu akan memiliki keunggulan kompetitif dalam dunia kerja dan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam masyarakat. Pendidikan Karakter dan Etika: Pendidikan Islam perlu menekankan pada pembentukan karakter yang baik dan etika yang benar. Di era modern yang seringkali terjadi kecenderungan materialisme, pendidikan Islam dapat membantu individu memahami pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, integritas, tanggung jawab, dan empati. Pendidikan Islam yang mengedepankan pembentukan karakter yang kuat akan membantu mengatasi berbagai persoalan moral dan sosial yang dihadapi masyarakat modern. Pemahaman tentang Pluralitas dan Toleransi: Pendidikan Islam harus mengajarkan pemahaman tentang pluralitas dan toleransi dalam masyarakat yang multikultural. Individu perlu memahami dan menghormati perbedaan dalam agama, budaya, dan pandangan. Pendidikan Islam yang mengedepankan nilai-nilai seperti perdamaian, saling pengertian, dan kerjasama antarumat beragama akan membantu masyarakat modern membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan. Pendidikan Islam dalam menghadapi zaman modern haruslah adaptif, progresif, dan relevan dengan konteks sosial dan budaya saat ini.
Tantangan pendidikan islam
Kurikulum yang Tidak Relevan: Salah satu tantangan yang sering diperdebatkan adalah relevansi kurikulum pendidikan Islam dengan kebutuhan zaman modern. Beberapa pendapat menyatakan bahwa kurikulum yang terlalu fokus pada aspek keagamaan mungkin mengabaikan aspek ilmu pengetahuan dan teknologi yang penting untuk bersaing di era modern. Keterbatasan Sumber Daya: Tantangan lainnya adalah keterbatasan sumber daya dalam pendidikan Islam. Beberapa daerah mungkin tidak memiliki infrastruktur pendidikan yang memadai, seperti sekolah dengan fasilitas yang memadai dan guru yang berkualitas. Hal ini dapat mempengaruhi kualitas pendidikan Islam yang disampaikan kepada generasi muda. Pemahaman yang Sempit atau Radikal: Opini lain yang sering muncul adalah mengenai pemahaman yang sempit atau radikal dalam pendidikan Islam. Beberapa pendapat mengkhawatirkan bahwa pendidikan Islam yang tidak seimbang atau dipengaruhi oleh paham ekstrem dapat membentuk individu dengan pandangan yang terbatas atau tidak toleran terhadap perbedaan. Tantangan Teknologi dan Media Sosial: Era modern dengan kemajuan teknologi dan media sosial juga memberikan tantangan tersendiri bagi pendidikan Islam. Beberapa pendapat berpendapat bahwa pengaruh media sosial dan konten online yang tidak terkontrol dapat memperkenalkan pemahaman yang salah atau membingungkan terkait ajaran Islam. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Tantangan penting lainnya adalah keterlibatan orang tua dan masyarakat dalam pendidikan Islam. Beberapa pendapat berpendapat bahwa kurangnya peran aktif dari orang tua dan masyarakat dalam mendukung pendidikan Islam dapat menghambat pengembangan anak-anak dalam aspek agama dan moral.
Rujukan
https://www.kompasiana.com/mufidaharvian8991/627e0f5dbb448619220c24d2/manajemen-pendidikan-islam-di-era-modern diakses pada 15 Mei 2023
https://www.uii.ac.id/menyeleraskan-pendidikan-islam-dengan-peradaban-modern diakses pada 15 Mei 2023