GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Penataan drainase serta jalan Nani Wartabone (Eks Jl. Panjaitan) Kota Gorontalo menuai respon warga. Pasalnya progres kegiatan yang bersumber dari dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) itu terkesan berjalan lamban. Padahal Jl. Nani Wartabone merupakan salah satu jalan poros yang cukup ramai dilalui kendaraan di Kota Gorontalo.
Sekadar informasi, penataan drainase dan jalan Nani Wartabone direncanakan sepanjang 1.148 meter. Atau dari depan kampus Universitas Negeri Gorontalo hingga bundaran Hulondalo Indah (HI). Pekerjaan yang berbanderol Rp24 miliar itu dimulai sejak Desember 2021, dan dijadwalkan sampai pada Juli 2022.
Sementara itu pantauan di lapangan kegiatan pekerjaan penataan drainase baru lebih kurang separuh dari rencana kegiatan. Begitu pula penataan jalan. Belum mencapai separuh. Kegiatan pekerjaan yang berlangsung baru berada di depan kampus UNG hingga perempatan dealer Kawasaki.
“Sudah empat bulan ini kegiatan pekerjaan. Tapi kelihatannya cuma di lokasi itu saja. Padahal ini jalan yang hendak diperbaiki dari Bundaran HI sampai depan UNG,” ungkap Ferdi, salah seorang warga.
Adaanya kegiatan penataan jalan Nani Wartabone ikut berdampak terhadap kelancaran arus lalu lintas di seputaran depan kampus UNG hingga Jl. HOS Cokroaminoto. Di dua lokasi itu terjadi penumpukan kendaraan setelah akses di Jl Nani Wartabone tak bisa dilalui lantaran adanya perbaikan pekerjaan.
“Kalau bisa sebelum pertengahan tahun ini rampung. Selain berdampak terhadap arus lalu lintas, situasi hujan membuat jalan menjadi becek. Sebaliknya ketika panas menjadi sangat berdebu,” tandany.
Kepala Dinas Kadis PUPR Kota Gorontalo, Rifadli Bahsuan, ketika dikonfirmasi Rabu (6/4/2022) mengarahkan gopos.id, ke Kepala Bidang Marga untuk penjelasan lebih detail. Namun hingga Kamis (7/4/2022), Kabid Bina Marga Dinas PU Kota Gorontalo enggan memberi penjelasan. Upaya konfirmasi untuk bertemu langsung maupun melalui sambungan seluer tidak mendapat respon.(sari/gopos)