GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Penanganan bencana banjir yang sering terjadi di Kabupaten Bone Bolango harus diperhatikan baik dari hulu hingga ke hilir.
Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bone Bolango, Syamsu Botutihe, Selasa malam (30/8/2022).
“Banjir ini merupakan peristiwa yang berulang, jadi penanganannya harus sistematik,” ungkapnya kepada awak media.
Syamsu menjelaskan, pertama terkait penanganannya harus dilakukan dari hulu. Ketika ada penggundulan hutan maka harus ada penghijauan.
“Setelah hulu, lalu menjaga tanggul namun bukan hanya di hilir saja,” jelas Syamsu.
Lanjutnya, dirinya menilai selama ini perbaikan yang dilakukan dibawah saja sementara bagian atasnya tidak ketika mengalami kebocoran. Hal ini kemudian juga yang melanda banjir di pemukiman warga.
“Namun juga ini membutuhkan intervensi anggaran yang tak sedikit,” kata dia
“Idealnya pihak balai sungai ketika melakukan penanganan banjir harus paripurna, dan jangan hanya sepotong-sepotong,” sambungnya.
Ia menuturkan, hal ini yang kemudian membuat hiburan sesaat saja dan akhirnya jebol lagi yang disebabkan oleh durasi hujan yang tinggi dan hantaman air menumpuk yang membuat proyek yang sudah dibangun rusak lagi.
“Yang sekarang adalah perlunya penanganan sistemik dari hulu ke hilir dan beberapa kebocoran di pinggiran sungai,” tuturnya.
Syamsu mengatakan, sebenarnya ada salah satu upaya untuk bisa dilakukan namun dengan resiko sosial yang tinggi.
“Yakni relokasi,” tegas Syamsu.
Baca Juga: 280 Jiwa Terdampak Banjir di Kecamatan Kabila Bone
Lebih lanjut kata dia, aspek penataan banjir yang tidak utuh membuat hal tersebut akan dilakukan namun terdapat dilema didalamnya.
“Idealnya semua stakeholder yang ada didalam harus memitigasi banjir ini secara paripurna dari hulu dan di sempadan sungai, idealnya seperti itu,” tandasnya. (Putra/Gopos)