GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Kota (Pemkot) Gorontalo berencana mengajukan pinjaman senilai Rp600 miliar ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Pinjaman melalui program pemulihan ekonomi nasional tersebut akan digunakan untuk membiayai pembangunan sejumlah infrastruktur. Seperti pengembangan kawasan Pusat Pelayanan Terpadu senilai Rp200 miliar.
Peningkatan kapasitas Rumah Sakit Otanaha Rp50 miliar. Peningkatan kapasitas instalasi pengelolaan air menjadi 150 liter/detik senilai Rp50 miliar. Pembangunan training center Rp20 miliar.
Selanjutnya revitalisasi kawasan pusat perdagangan senilai Rp50 miliar. Revitalisasi kawasan Kota Tua Kota Gorontalo senilai Rp30 miliar. Revitalisasi Jl. Nani Wartabone Rp30 miliar. Revitalisasi kawasan kali madu Rp10 miliar, serta penataan kawasan simpang lima senilai Rp25 miliar.
Wali Kota Gorontalo, Marten Taha, mengemukakan Kementerian Keuangan akan memudahkan daerah mengajukan pinjaman di masa pemulihan ekonomi. Yaitu melaui program pemulihan ekonomi nasional.
“Oleh karena itu Kota Gorontalo akan mengajukan pinjaman untuk program pemulihan ekonomi nasional,” ujar Marten Taha saat pemaparan pemulihan ekonomi nasional di Banthayo Lo Yiladia, Kamis (03/09/2020).
Marten Taha mengatakan, daerah diberi kemudahan untuk memanfaatkan dana pinjaman daerah tanpa bunga. Pinjaman dikembalikan dalam jangka waktu paling lama 10 tahun.
“Pengembalian akan dihitung dengan dana transfer umum dari Kementerian Keuangan kepada daerah berupa dana alokasi umum maupun dana bagi hasil. Sehingga tidak menyulitkan daerah dalam melakukan pengembalian,” tutur Marten Taha.(adm-02/gopos)