GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Operasi SAR terpadu yang melibatkan unsur TNI, Polri, Basarnas, relawan hingga masyarakat untuk mencari korban tanah longsor di Tambang Suwawa Timur akan dihentikan Sabtu (13/7/2024).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango pun siap membuka posko pengaduan bagi korban tanah longsor tambang Suwawa Timur yang belum ditemukan.
Dari data yang ada di Posko SAR Terpadu, total korban dalam musibah tanah longsor ini mencapai 325 orang dengan rincian korban meninggal dunia 26 orang, masih dalam pencarian 19 orang dan yang selamat sebanyak 280 orang.
Bupati Merlan S Uloli mengatakan, pembukaan posko ini sebagai SOP yang akan disediakan oleh Pemkab Bone Bolango bagi keluarga korban yang belum ditemukan.
“Kita juga akan membentuk posko pengaduan di BPBD. Kami berharap persoalan ini akan masuk pada fase yang berikut dengan menyiapkan SOP bagi korban yang belum ditemukan,” kata Merlan saat diwawancarai awak media usai melakukan rapat evaluasi akhir Operasi SAR Terpadu pencarian korban longsor di wilayah tambang Suwawa Timur, Jumat (12/7/2024).
Atas nama pemerintah daerah, dirinya pun memohon maaf atas segala kekurangan yang terjadi selama operasi pencarian dilakukan. Ia menyebutkan kejadian ini menjadi pengalaman pertama baginya selama memimpin Bone Bolango dan akan menjadi bahan pelajaran kedepannya.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat, Pak Kapolda, Pak Danrem, Pak Kepala Kantor SAR dan tim yang terlibat pada pencarian dan evakuasi sejak hari pertama karena saat kejadian kami tidak ada di tempat karena menerima undangan dari BPK RI bersama Presiden dan baru bisa hadir pada hari senin kemarin,” ujarnya.
Sebagai Kepala Daerah, Merlan menegaskan bertanggungjawab atas kejadian ini dan pelan pelan akan mengurai segala permasalahan agar kedepan akan ada perbaikan atas kesalahan yang terjadi. (Indra/Gopos)