GOPOS.ID, KOTA GORONTALO – Wali Kota Gorontalo, Marten Taha menyampaikan pemenuhan hak dan perlindungan anak di Kota Gorontalo belum dilakukan secara optimal. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya para pedagang khususnya anak-anak yang berjualan di wilayah Kota Gorontalo.
“Misalnya Kota Gorontalo ini dikenal sebagai Kota Jasa. Dimana saat ini Kota Jasa tersebut menjadi tempat berkumpulnya para pedagang khususnya anak-anak yang berasal dari Kota Gorontalo. Sehingga diharapkan seluruh pihak dapat bersama-sama memutuskan mata rantai eksploitasi anak tersebut,” ujar Marten saat memberikan sambutan pada kegiatan HAN tingkat Kota Gorontalo yang dirangkaikan dengan Pelantikan dan Pengukuhan Forum anak Lahilote yang berlangsung di Rumah Makan Marly Cafe dan Restro Kelurahan Siendeng, Selasa (15/9/2020).
Marten Taha menuturkan, kegiatan saat ini adalah peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2020 tingkat Kota Gorontalo yang merupakan salah satu wujud implementasi perhatian pemerintah Kota dalam meningkatkan SDM anak-anak di Kota Gorontalo.
Selain itu, pemerintah Kota juga telah mencanangkan Kota Gorontalo menuju Kota layak anak. Oleh karena itu, kegiatan pada hari ini merupakan tindaklanjut dari langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan Kota layak anak tersebut.
“Salah satu syarat untuk mewujudkan Kota layak anak tersebut yaitu dengan adanya kehadiran forum anak,” jelas Marten.
Lebih lanjut, Marten Taha mengatakan, pembentukan forum anak ini merupakan salah satu wadah partisipasi anak sebagai media untuk mendengarkan dan mengarahkan pendapat dan harapan anak sebagai bentuk partisipasi anak dalam proses pembangunan daerah.
“Pembentukan forum anak ini jangan kita sepelekan. Harus kita kawal dan kembangkan,” tandas Marten Taha. (Ramlan/gopos)