GOPOS.ID, GORONTALO – Sejak pertama kali mengagas pasar murah dalam bakti sosial NKRI Peduli di tahun 2013. Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie melihat bahwa banyak warga Gorontalo yang butuh sentuhan langsung dari pemimpin daerah mereka. Sehingga hingga saat ini, pasar murah terus berlanjut, bahkan sudah menyasar ratusan ribu masyarakat di seluruh wilayah Gorontalo.
Menurut Rusli Habibie, bahwa keberadaan pasar murah efektif untuk membantu warga Gorontalo yang kurang mampu. Tak hanya itu, di kegiatan ini pula menjadi ajang silaturahim dengan masyarakat dimana kepala daerah itu memimpin.
Untuk itu Rusli meminta kepada pemerintah daerah (Pemda) kabupaten dan kota untuk menganggarkan pasar murah bagi rakyat.
“Perintah bapak Presiden negara harus hadir di tengah-tengah masyarakat. Salah satunya melalui pasar murah ini. Harusnya pemerintah kabupaten dan kota juga ikut menganggarkan supaya bisa saling bersinergi. Pemda harus tiru ini,” ucap Rusli saat menggelar Bakti Sosial NKRI Peduli di Desa Iluta, Kecamatan Batudaa, Kabupaten Gorontalo, Kamis (17/10/2019).
Rusli menyebut program kerakyatan semacam ini butuh kemauan politik yang kuat. Ia mencontohkan anggaran di Kabupaten Gorontalo sebesar Rp1,6 Trilun yang “hanya” mengurusi 19 kecamatan.
“Bandingkan dengan Provinsi Gorontalo yang anggaran Rp2 Triliun tapi bisa membuat acara semacam ini di lima kabupaten dan satu kota. Jadi ini tergantung kepedulian pimpinan (untuk menganggarkan),” tegasnya.
Baca juga: Allhamdulillah, Ribuan Warga Kurang Mampu Nikmati Pasar Murah
Seperti pelaksanaan pasar murah sebelum-sebelumnya, pemprov melalui Dinas Kumperindag menjual tujuh bahan pokok seperti beras lima kg, gula satu kg, minyak goreng satu liter dan telur 10 butir.
Ada juga bawang merah, bawang putih dan rica masing masing setengah kg. Semuanya dijual paket Rp55.000 atau serba lima ribu.
Dilaksanakan juga penyerahan bantuan benih jagung untuk warga Kecamatan Batudaa senilai Rp37,5 juta. Total bantuan benih jagung untuk Kabupaten Gorontalo sebanyak .6.300 kg untuk lahan seluas 420 hektare senilai Rp315 juta.