GOPOS.ID, TELAGA JAYA – Pemberlakuan Study From Home (SFH) atau belajar dari rumah dengan sistem Dalam Jaringan (Daring) selama masa pandemi Covid-19 mulai dikeluhkan orang tua murid di Kecamatan Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo. Mereka meminta agar sistem belajar tatap muka kembali dibuka.
Sebab selain mereka kurang paham dengan metode pembelajaran, orang tua harus membagi waktu lagi banyak untuk anaknya disela-sela kesibukan pekerjaan mereka.
Salah satu orang tua siswa di SDN 4 Telaga Jaya, Elin Djafar (28) kepada Gopos.id mengaku sangat kewalahan saat menggantikan peran guru di sekolah. Apalagi dirinya tidak memiliki latar belakang sebagai tenaga pengajar.
“Terus terang saya kewalahan pak, apalagi saya hanya ibu rumah tangga. Disaat yang bersamaan saya juga harus menyelesaikan urusan rumah,” ungkap Elin, Rabu (9/9/2020).
Dirinya menambahkan pembelajaran Daring yang menuntut harus siswa harus berhadapan dengan gadget dan mengharuskan terhubung dengan internet membuat pembelajaran semakin tidak efektif.
Elin melanjutkan, atas dasar keresahan ini dirinya dan beberapa orang tua yang memiliki kendala yang sama menandatangani surat pernyataan agar diberlakukannya sekolah tatap muka.
“Kendala terbesarnya adalah anak saya sulit fokus. Belum lagi kalau tidak ada data jadi menambah biaya pengeluaran harian. Sementara di kondisi pandemi seperti ini sulit mencari pekerjaan,” ucap Elin dengan nada mengeluh.
Memiliki masalah yang sama dengan Elin, Sunarti Saleh juga mengungkapkan metode belajar daring tidak menciptakan perkembangan yang signifikan terhadap anaknya.
Karena tidak diajar oleh yang profesional, lanjut Sunarti, materi pelajaran kerap kali harus dijelaskan berulang kali.
Baca juga : Wawali Kota Gorontalo Lepas 41 Kafilah Ikut MTQ Tingkat Provinsi di Gorut
“Tidak menutup kemungkinan hal ini juga akan berdampak pada kondisi psikologis anak. Bahkan pernah sekali, gurunya datang ke rumah, anak saya malah bersembunyi karena sudah tidak terbiasa beradaptasi dengan orang luar,” papar Sunarti.
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SDN 4 Telaga Jaya, Teny Dj. Machmud membenarkan tentang keluhan orang tersebut. Hanya saja, kata Teny, hal tersebut hanya untuk dipaparkan di depan Komite sekolah.
“Iya, orang tua sempat mengeluhkan hal tersebut. Tapi hanya untuk dipaparkan di depan Komite. Tapi kami dari pihak sekolah termasuk komite tidak siap untuk membuka sekolah, selain belum ada interuksi dari Dinas Pendidikan, pembelajaran tatap muka di serahkan kepada kesiapan masing-masing sekolah untuk bertanggung jawab sepenuhnya,” jelas Teny.
Teny melanjutkan, untuk mensiasati agar tidak belajar daring terus karena keterbatasan jaringan, pihaknya telah membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok belajar.
“Kami paham apa yang dikeluhkan orang tua pak, jadi kami siasati untuk membagi peserta didik ke beberapa kelompok belajar. Nanti setiap hari, guru-guru yang akan mendatangi kelompok tersebut untuk diajar secara tatap muka,” tandasnya. (Abin/Gopos)