GOPOS.ID, GORONTALO – Penulis Muhammad Irata meluncurkan novel keduanya berjudul Bumi Surga. Novel ini merupakan kelanjutan (sekuel) novel sebelumnya yang berjudul Di Antara Dua Sujud.
Dalam buku Bumi Surga, Muhammad Irata kembali menampilkan sosok utama Furqon yang merasa ada sesuatu yang hilang dalam dirinya. Perasaan itu mendorong Furqon berangkat menuju ke Jepang. Seperti apa dan bagaimana perjalanan Furqon, bisa disimak dalam Bumi Surga.
Sementara itu, peluncuran novel Bumi Surga dilakukan Muhammad Irata di Citi Mall Gorontalo, Sabtu (20/7/2019). Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Gorontalo Abram Badu.
Peluncuran novel Bumi Surga mendapat apresiasi dari Dikbud dan Pemkot Gorontalo. Mengingat minat baca di Gorontalo cenderung masih di bawah.
“Hadirnya penulis hebat asal Gorontalo, semisal Muhammad Irata, diharapkan mampu meningkatkan minat baca di Gorontalo,” ujar Abram Badu yang secara resmi melaunching novel Bumi Surga.
Baca juga: Halal Bihalal-Doa Pemberangkatan Haji Bonebol Hadirkan Nassar KDI
Abram berharap, hadirnya penulis-penulis hebat di Gorontalo menjadi pendorong untuk meningkatkan minat baca di sekolah
“Saya berharap adik-adik yang tergabung dalam komunitas literasi ini insya Allah ini jadi pendorong bagi teman-teman yang lain untuk meningkatkan minat baca di sekolah,” tandanya.
Sementara itu penulis buku Bumi Syurga, Muhammad Irata memotivasi pegiat literasi untuk tidak boleh kalah dengan penulis-penulis yang ada di Jawa. Sebab semua punya potensi yang sama.
“Saya ingin membangkitkan semangat teman-teman yang ada di Gorontalo bahwa kita tidak boleh kalah dengan penulis-penulis yang ada di Jawa. Kita punya potensi sama dengan mereka hanya kita mau atau tidak,” beber Irata.
Baca juga: 61 Pelajar Gorontalo Terdeteksi Idap HIV/AIDS
Menurut Irata, menjadi seorang penulis harus punya minat baca yang tinggi, sehingga minat baca ini menjadi hal sangat penting untuk di tingkatkan
“Anak-anak di Gorontalo itu minat bacanya masih kurang. Karena menjadi seorang penulis kita harus punya minat baca yang tinggi. Saya juga berharap sekali kepada teman-teman ayo kita bangkitkan beberapa pelatihan menulis,” terang Irata.(muhajir/gopos)