GOPOS.ID, BANDUNG – Setiap 23 Januari, Provinsi Gorontalo menggelar hari Patriotik atau yang dikenal dengan hari kemerdekaan Gorontalo. Mengimplementasikan hal tersebut, Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengajak seluruh masyarakat Gorontalo untuk terus mengingat sejarah ini. Khususnya untuk generasi muda penerus pembangunan Gorontalo.
“Sejarah perjuangan kemerdekaan Gorontalo, lahir sebelum Indonesia merdeka yaitu tahun 1942. Kemerdekaan tersebut tak lepas dari perjuangan seorang Pahlawan Nasional asal Gorontalo, Nani Wartabone. Jadi Gorontalo merdeka sebelum merdeka, artinya kita sudah berhasil lebih dulu mengusir kaum penjajah Belanda,” ucap Rusli usai mengikuti upacara peringatan Hari Patriotik 23 Januari 1942 secara virtual, dari Bandung Jawa Barat, Minggu (23/1/2022).
Ditambahkan Rusli, Hari Patriotik 23 Januari 1942 juga sebagai spirit kemerdekaan mengusir kemiskinan dan mengusir kebodohan, untuk persatuan dan kesatuan bangsa demi membangun Gorontalo yang unggul, maju dan sejahtera.
“Dulu itu hanyak anak-anak tertentu yang bisa sekolah, hari ini tugas kita meneruskan perjuangan kemerdekaan yang artinya tidak mau di jajah di manapun. Termasuk penjajahan politik, penjajahan pendidikan kita harus hanguskan. Nah tugas kita dan pesan saya kepada generasi milenial mari kita mengusir kemiskinan dan mengusir kebodohan, kita harus lebih pintar, harus cerdas di jajah oleh rasa malas,” tegasnya.
Upacara peringatan ke-80 Tahun Hari Patriotik 23 Januari, diikuti secara daring dari Rumah Dinas Gubernur Gorontalo yang dipimpin sekretaris daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba. Upacara diawali dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan Pancasila dan Pembukaan UUD 1945, pembacaan lintas peristiwa 23 Januari 1942. Puncak peringatan hari patriotik akan di isi dengan pemutaran video dokumenter sejarah Gorontalo “merdeka sebelum merdeka”. (adm-01/gopos)