GOPOS.ID, JAKARTA – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, dituduh ingin mengambil alih Partai Demokrat. Tuduhan itu mencuat seiring pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
AHY menyebut, ada lima orang yang ingin menggulingkan kepemimpinannya. Lima orang tersebut empat di antaranya merupakan kader dan mantan kader Partai Demokrat. Sementara seorang lagi merupakan pejabat tinggi pemerintahan.
Pernyataan AHY yang disiarkan melalui akun youtube miliknya, disahuti Politisi Demokrat Andi Arief.
“Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko. Kenapa AHY berkirim surat ke Pak Jokowi, karena saat mempersiapkan pengambilalihan menyatakan dapat restu Pak Jokowi,” tulis Andi Arief dalam akun twitternya.
Sementara itu Moldeko buka suara terkait tudingan yang dilontarkan kepadanya. Mantan Panglima TNI itu menegaskan, isu kudeta Partai Demokrat tersebut tidak ada kaitannya dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
“Poinnya yang pertama jangan dikit-dikit istana, saya mengingatkan, sekali lagi jangan dikit-dikit istana. Jangan ganggu Pak Jokowi dalam hal ini,” katanya dalam wawancara dengan KompasTV, Senin (1/2/2021), sebagaimana dilansir laman suara.com.
Moeldoko menegaskan, Presiden Jokowi sama sekali tidak mengetahui persoalan tentang upaya pengambilalihan kekuasan Partai Demokrat.
Moeldoko menjelaskan, sebagai mantan Panglima TNI, ia tak membatasi tamu yang datang kepadanya. Para tamu tersebut datang menyampaikan banyak hal. Namun dirinya tertarik membahas masalah pertanian.
“Konteksnya apa saya juga enggak ngerti. Dari ngobrol-ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian,” ucap Moeldoko.
Konteksnya apa saya juga enggak ngerti. Dari ngobrol-ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian,” ucap dia.(adm-02/gopos)