GOPOS.ID, GORONTALO – Merespon dinamika perubahan masyarakat yang membawa berbagai masalah hukum baru, terutama saat ini perhatian masyarakat Nasional dan Internasional pada disiplin ilmu hukum semakin besar terutama yang berkaitan dengan bergesernya atau lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
Program magister hukum Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melakukan rekontruksi terhadap kurikulum program studi magister hukum.
Sudah ada beberapa langkah yang dilakukan Program Studi Magister Hukum, satu diantaranya adalah workshop rekontruksi kurikulum dengan tema Menuju Program Magister Hukum UNG yang unggul dan berdaya saing yang dilaksanakan Jumat (8/7/2022).
Pada workshop ini Prof. Dr. Irwansyah dipercaya menjadi narasumber, serta dihadiri Direktur Pascasarjana UNG, Prof. Dr. Asna Aneta,M.Si serta Wakil Direktur Dr. Hasyim, serta Kepala Program Studi Magister Hukum UNG, Dr. Dian Ekawaty Ismail.
Dalam sambutannya, Direktur Pascasarjana UNG, Prof. Dr. Asna Aneta,M.Si mengatakan dalam penyesuaian kurikulum atau upadate kurikulum program studi magister hukum, diperlukan masukkan dari penyelenggara, pengguna alumni serta alumni yang kini telah sukses di dalam menjalankan karirnya.
Sebab kini, perkembangan ilmu hukum di Indonesia terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Sehingga dibutuhkan masukkan di dalam penyusunan kurikulum terbaru bagi program magister hukum.
“Tahun 2022 ini kita akan menyesuaikan kurikulum kita hingga lima tahun kedepan, sehingga butuh masukkan serta saran di dalam penyusunan kurikulum terbaru di program magister hukum UNG ini. Sengaja kami mengajak para penyelenggara baik pengguna alumni, alumni dan stekholder dengan mengundang narasumber dari pihak luar, akan membawa kemajuan bagi magister hukum UNG,” kata Prof. Asna Aneta.
Dari data yang dimiliki pascasarjana UNG, lulusan-lulusan magister hukum UNG berasal dari berbagai instasi, baik dari Pengadilan, Kejaksaan, Kepolisian, praktisi hukum hingga masyarakat umum sehingga kebutuhan atas kurikulum terbaru sangat dibutuhkan di era yang semakin berkembang pesat ini.
“Saat ini kami baru bisa meluluskan magister-magister hukum. Kedepan kita akan berupaya untuk pengembangan ke program Doktor hukum, namun dengan sumberdaya masih terbatas, kemungkinan besar kita masih akan bekerjasama dengan berbagai perguruan yang ada di Indonesia di dalam program Doktor Hukum. Sebab minat untuk melanjutkan ke program ilmu hukum ini sangatlah tinggi,” papar Prof. Aneta.
Ditempat yang sama, Ketua Prodi Magister Hukum UNG, Dr. Dian Ekawaty Ismail menjelaskan dalam kurikulum terbaru ini, ada beberapa mata kuliah yang sudah disesuaikan dengan perkembangan zaman saat ini. Misalnya di semester satu nanti, akan ada mata kuliah Hukum Adat dan Kearifan Lokal. Kemudian di semester dua, mahasiswa akan memilih konsentrasi terhadap perkuliahan mereka. Pilihan konsentrasi yang dimaksud meliputi konsentrasi kepidanaan dan sistem peradilan pidana; konsentrasi Perdataan; serta konsentrasi Hukum Tata Negara atau hukum administrasi negara.
“Dimana dalam konsentrasi-konsentrasi tersebut kita sudah menyesuaikan dengan mata kuliah yang sesuai dengan perkembangan era sekarang. Termasuk disitu ada mata kuliah pilihan dimana pada mata kuliah itupun sudah menyesuaikan kondisi zaman sekarang. Total SKS di dalam program studi magister hukum sebanyak 37 SKS,”papar Dr. Dian.Â
Terakhir kata Dian, dari beberapa masukkan peserta Workshop terkait dengan keunggulan dari program magister hukum UNG, Dian mengatakan akan menindaklanjuti hal tersebut, yang nantinya akan dibahas bersama-sama pimpinan Pascasarjana UNG. (andi/gopos)