GOPOS.ID, GORONTALO – Harus melawan penyakit yang sudah bertahun-tahun diderita, membuat Abram Badu tak ingin berpasrah diri. Bahkan ketika menjabat Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Abram intens untuk menghadiri setiap agenda kegiatan pemerintahan maupun kegiatan yang digelar oleh sekolah-sekolah.
Pengabdian terhadap dunia pendidikan mendarah daging di dalam diri Abram Badu. Hingga akhir hayatnya, Abram Badu masih memikirkan pendidikan Gorontalo.
Abram Badu sempat dirawat di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta. Namun keinginan benar untuk kembali ke Gorontalo sangatlah tinggi. Apalagi sudah beberapa pekan Abram Badu tak ngantor dan melihat siswa-siswanya.
Apalagi adanya isu kenakalan remaja dan kasus pengeroyokan siswa yang terjadi di Kota Gorontalo. Abram sempat dilarang untuk pulang ke Gorontalo. Sebab kondisinya belum sembuh total. Namun Abram bersikeras untuk kembali ke Gorontalo.
“Saya harus balik ke Gorontalo. Tidak lagi berlama-lama disini (Jakarta). Saya ingin melihat anak-anak (pendidikan) saya,” kata Husain salah satu pegawai dinas Pendidikan Kota Gorontalo menirukan apa yang dikakatan Abram.
Bersama-sama Plh Kadis Yansen, serta pegawai Diknas lainnya Lukman dan Ibu Maya menjenguk kepala dinas mereka. Namun Abram meminta untuk mengurusi administrasi untuk kembali ke Gorontalo.
“Berat hati kami untuk beliau kembali ke Gorontalo. Tapi beliau bersikeras,” kata Husain lagi.
“Permintaan beliau hanya satu. Beliau pengen pulang ke Gorontalo,” lanjut Husain.
Setelah itu, merkea pun mengurusi seluruh administrasi termaksud jadwal keberangkatan. Mereka mendapatkan Pesawat Lion Air yang berangkat dini hari tadi. Pesawat Lion Air pun sempat transit di Makassar, namun Abram tidak turun dari bangku pesawat.
Baca juga: Innalilahi… Kadis Pendidikan Kota Gorontalo, Abram Badu Meninggal Dunia
“Namun kami kaget ketika mendapatkan informasi ketika beliau meninggal di dalam perjalanan ke Gorontalo,” ucap Husain.
Abram pun naik ke atas pesawat sempat berpesan kepada mereka bahwa pikirannya sampai saat ini berada di dunia pendidikan.
“Maka saya harus pulang Gorontalo. Banyak masalah yang belum diselesaikan. Kenakalan siswa disana dan banyak hal yang berfokus terhadap pendidikan Kota Gorontalo yang begitu kompleks,” papar Husin menirukan pesan Abram. (adm-02/gopos)