GOPOS.ID, GORONTALO – Jenazah mantan Bupati Gorontalo, David Bobihoe, rencananya akan dimakamkan, Kamis (16/7/2020) sore ini. Jenazah almarhum akan dikebumikan di pemakaman keluarga di Kelurahan Heledulaa, Kecamatan Kota Timur, Kota Gorontalo.
“Insya Allah dimakamkan di sana. Orang tua juga kan dimakamkan di sana,” kata Jhen Akib, adik kandung almarhum David Bobihoe.
Sementara itu, pantauan gopos.id, sesaat setelah dinyatakan meninggal dunia, pihak keluarga mulai mempersiapkan proses pemakaman. Beberapa anggota keluarga datang ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) untuk memandikan jenazah almarhum David Bobihoe.
Pukul 15.00 WITA, jenazah almarhum selesai dimandikan dan dibawa ke rumah duka di Kelurahan Heledulaa, Kota Gorontalo.
Baca juga: Riwayat Sakit Alm. David Bobihoe: Panas, Drop, Lalu Pingsan
Terpisah, pantauan gopos.id, sesaat pasca tersiarnya kabar David Bobihoe meninggal dunia, sejumlah keluarga dan kerabat berdatangan ke rumah keluarga David Bobihoe di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Hadir pula sejumlah tokoh masyarakat. Mereka datang untuk menyampaikan rasa belasungkawa dan duka atas kepergian almarhum David Bobihoe.
Sekadar informasi, David Bobihoe memulai karir sebagai seroang birokrat. Berawal dari staf Humas Pemprov Sulut, karir David Bobihoe terus menanjak. David sempat dipercayakan sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kota Gorontalo, Kepala Biro Humas Pemprov Sulut, hingga kemudian Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo.
Pada 2005, pria kelahiran Gorontalo, 30 Oktober 1955 itu mencoba peruntungan di dunia politik. David yang saat itu berpasangan dengan Sofyan Puhi, berhasil memenangkan Pilkada Kabupaten Gorontalo.
Pada periode kedua, 2010, David memutuskan maju dan kembali terpilih. Saat itu, David menggandeng Tony Yunus sebagai wakil Bupati Gorontalo.
Dalam menjalankan kepemimpinan di Kabupaten Gorontalo, sejumlah inovasi digulirkan David Bobihoe. Antara lain Government Mobile yang merupakan salah satu upaya mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat. Selain itu David Bobihoe menaruh perhatian besar terhadap sektor pendidikan.
“Membangun pendidikan adalah sebuah investasi. Hasilnya tidak bisa dilihat sekarang, tetapi akan dinikmati 20 atau 30 tahun yang akan datang,” begitulah ucapan David Bobihoe.(ari/arif/gopos)