GOPOS.ID, GORONTALO – Kehadiran mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG) lewat pengabdian masyarakat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Bulontio Timur, Kecamatan Sumalata, Kabupaten Gorontalo Utara mendapat apresiasi dari Wakil Bupati Gorontalo Utara, Thariq Modanggu.
Thariq mengapresiasi inovasi yang dilakukan mahasiswa dengan membuat green house dengan metode akuaponik. Inovasi ini dilakukan oleh mahasiswa untuk meningkatkan ekonomi warga di Desa Bulontio Timur.
“Konsep ini sesuai dengan visi misi daerah yakni program sejengkal tanah karunia ilahi. Oleh karena itu, kami pemerintah mengapresiasi ini,” ungkap Thariq dalam penarikan mahasiswa KKN, Ahad (18/10/2020).
Thariq berharap, apa yang telah dibuat oleh mahasiswa ini akan dibawa terus dan dikembangkan oleh masyarakat Desa Bulontio Timur.
“Agar karya ini dan suka duka mahasiswa KKN tetap di hati masyarakat,” kata Thariq.
Sementara itu, Koordinator Desa (Kordes) Bulontio Timur, Darmansya A Mustapa menjelaskan, ide pembuatan akuaponik muncul dari hasil observasi yang mereka lakukan. Mereka menilai bahwa potensi di Desa Bulontio Timur adalah air tawar.
“Kami menemukan solusi untuk menggabungkan dua konsep ke dalam program inti kami, yaitu pembudidayaan ikan air tawar dan hortikultura yang diaplikasikan dalam akuaponik dalam sebuah green house,” ujar Darmansya kepada gopos.id, Rabu (21/10).
Selain pembuatan green house dengan metode akuaponik kata Darmansya, program tambahan yang mereka lakukan adalah penanaman toga (tanaman obat keluarga).
“Program ini kami laksanakan dengan tujuan menumbuhkan minat masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan rumah untuk tanaman toga. Sehingg keperluan obat tradisional dan rempah-rempah dapat tersedia,” ujarnya.
Sekadar informasi, program KKN yang dijalani mahasiswa di Desa Bulontio Timur berlangsung selama 45 hari lamanya. Jumlah mahasiswa KKN di Desa ini sebanyak 30 orang. 11 orang di antaranya adalah laki-laki dan 19 orang perempuan. Berindak sebagai dosen pembimbing mereka adalah Jumiati Ilham, Muhammad Yasser Arafat dan Ervan Hasan Harun. (muhajir/gopos)