GOPOS.ID, JAKARTA – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Arief Budiman, menyatakan laman milik KPU https://www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id diserang oleh peretas atau hacker.
Laman tersebut berfungsi untuk masyarakat melakukan pengecekan data pemilih apakah sudah terdaftar sebagai pemilih Pilkada 2020. Namun, sejak Selasa (14/7/2020) malam, laman tersebut tak dapat diakses.
“Begitu alamat web ini dipublikasikan, mungkin teman-teman media sudah mulai menulis alamat web ini, sejak tadi malam web ini sudah mulai diserang,” kata Arief di Jakarta Pusat, Rabu (15/7/2020).
Arief memastikan bahwa serangan tersebut tidak sampai ke database milik KPU atau merusak laman secara keseluruhan. Hanya saja, saat ini kerja laman tersebut menjadi lambat ketika diakses.
Menurutnya, database di laman tersebut tetap aman dan rapi. “Jadi terhadap database kita tidak ada masalah, semua tersimpan di-backup kita sudah cukup rapi,” ujarnya.
Peretasan laman ini, lanjut Arief, serupa dengan serangan hacker terhadap sistem informasi penghitungan suara (Situng) pada Pemilu 2019 lalu.
“Hacker yang masuk itu tidak merusak data kita. Jadi kalau saya ibaratkan rumah itu, mereka hanya bisa masuk di halamannya saja, mau masuk ke dalam rumah enggak bisa. Jadi data kita masih aman,” urainya.
Arief menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya memperbaiki laman tersebut.
KPU melalui laman https://www.lindungihakpilihmu.kpu.go.id memfasilitasi pemilih untuk mengecek data diri mereka secara mandiri sebagai pemilih Pilkada.
Masyarakat cukup memasukkan nomor induk kependudukan (NIK) atau nama mereka di laman tersebut untuk mengetahui apakah sudah terdaftar sebagai pemilih Pilkada 2020.
Konfirmasi penetapan seseorang sebagai pemilih tetap dilakukan melalui proses pencocokan dan penelitian (coklit) pada digelar 15 Juli hingga 13 Agustus 2020. KPU akan menggelar Pilkada 2020 di 270 daerah pada 9 Desember. (Infopublik.id)