GOPOS.ID, GORONTALO – Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah masih 10 hari lagi. Namun kepadatan di Kota Gorontalo mulai terasa. Arus lalu lintas di beberapa ruas jalan protokol dipenuhi kendaraan sepeda motor, bentor maupun mobil.
Di beberapa titik mulai terjadi kemacetan. Salah satunya di bundaran Hulondhalo Indah (HI). Pantauan gopos.id, Jumat (24/5/2019), kemacetan arus lalu lintas di bundaran HI Kota Gorontalo mulai berlangsung sekitar pukul 14.00 wita. Kendaraan dari arah Jl. Nani Wartabone (eks Jl. A. Yani) yang hendak menuju ke Jl. Nani Wartabone (Eks Jl. Panjaitan) dan Jl. HB Yassin, harus antre. Demikian pula sebaliknya. Puluhan kendaraan yang hendak melintasi bundaran HI untuk menuju ke Jl. Nani Wartabone berjalan sangat lambat.
Baca juga: 343 Cama Lulus Sipenmaru Poltekkes Gorontalo, Cek di Sini Daftarnya
Selain di kawasan Bundaran HI, kepadatan arus lalu lintas juga terlihat di Jl. Sudirman, Kota Gorontalo. Tepatnya dari depan Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG) hingga pertigaan dekat RS Bunda, Kota Gorontalo.
Demikian di ruas Jl.HB Yassin. Kepadatan kendaraan terjadi sejak di Bundaran HI hingga perempatan Megazanur Mall. Kepadatan kendaraan ini dipicu oleh banyaknya warga yang datang ke pusat Kota Gorontalo.
Baca juga: Replika Menara Limboto Hiasi Festival Tumbilotohe di UNG
Para warga itu tak hanya berasal dari Kota Gorontalo saja. Masyarakat dari kabupaten lain yang ada di Gorontalo juga turut berdatangan. Bahkan dari daerah tetangga seperti Bolaangmongondow Utara (Bolmut) Bolaangmongondow Selatan (Bolsel) juga datang ke Gorontalo. Tujuannya untuk mencari kebutuhan barang menjelang lebaran. Baik di pasar senggol maupun di pertokoan yang ada di seputaran Kota Gorontalo.
Selain mencari kebutuhan lebaran, warga yang datang tersebut juga ingin menyaksikan tradisi malam pasang lampu atau tumbilotohe. Tradisi yang dilaksanakan masyarakat Gorontalo tiga hari di penghujung Ramadan.
“Setiap menjelang Ramadan, Kota Gorontalo pasti ramai. Kendaraan banyak, jadi macet,” ujar Ijal, salah seorang pengemudi bentor.
Sementara itu, menjelang lebaran Idul Fitri 1440 H, Polda Gorontalo akan menggelar operasi Ketupat Otanaha 2019. Mengawali pelaksaan operasi tersebut, Jumat (24/5/2019) dilaksanakan Latihan Pra Ops Ketupat Otanaha 2019.
Latihan dibuka Kapolda Gorontalo Brigjen Pol Drs.Rachmad Fudail,MH diwakili Karo Ops Kombes Pol. Frans Sentoe. Latihan Pra Ops Ketupat Otanaha dihadiri Direktur Lantas Polda Gorntaloo, para Kabag Ops, para Kasat Lantas serta personel yang tergabung dalam operasi ketupat Otanaha 2019.
Baca juga: Medsos Diblokir, Omset Pedagang Online Menurun
Operasi Ketupat Otanaha 2019 dilaksanakan untuk mengawal aktivitas masyarakat menjelang hingga lebaran nanti. Operasi ini dilakuan dengan mengedepankan upaya pencegahan guna menjamin terwujudnya stabilitas Kamtibmas yang kondusif di Wilayah Provinsi Gorontalo.
Karo Ops Kombes Pol Frans Sentoe mengatakan, khusus di Provinsi Gorontalo mejelang akhir Ramadan akan dibuka pasar tradisional atau yang kerap disebut Pasar Senggol. Lokasinya tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota.
“Pasar senggol ini tentunya akan dikunjungi oleh ribuan masyarakat yang hendak berbelanja untuk memenuhi kebutuhan jelang hari raya,” kata Kombes Frans Sentoe.
Baca juga: Prabowo-Sandiaga Resmi Ajukan Gugatan ke MK
Kemudian pada tiga malam menjelang lebaran. Ada tradisi malam pasang lampu atau tumbilotohe yang dilaksanakan oleh masyarakat Gorontalo.
“Pada puncak hari raya, masyarakat akan melaksanakan salat Idul Fitri baik di masjid maupun di tempat-temat yang telah ditentukan. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan silaturahmi. Tentu iven-iven tersebut berimplikasi pada berbagai permasalahan sosial dan keamanan, yang membutuhkan perhatian serius dari aparatur keamanan,” tutur Kombes Frans Sentoe.(aldi/hasan/gopos)