GOPOS.ID, BONE BOLANGO – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bone Bolango secara resmi membuka rekrutmen KPPS. Hal ini terungkap saat kegiatan Sosialisasi Pembentukan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Untuk Pemilihan di Hotel Aston Kota Gorontalo, Kamis (7/12/2023)
Ketua KPU Bone Bolango, Sutenti Lamuhu megungkap sosialisasi tentang rekrutmen KPPS untuk pelaksanaan Pemilu tahun 2024 ada beberapa poin yang menjadi penekanan yakni tentang bagaimana kemudian PPS ini lebih selektif dalam memilih calon yang nanti akan ditugaskan menjadi KPPS. Selanjutnya kata Sutenti, rekrutmen KPPS itu didasarkan pada jumlah TPS di tahun 2024.
“Jumlah KPPS yang akan kita rekrut di Kabupaten Bone karena dengan jumlah 509 TPS maka jumlah KPPS ada 3.563 orang,” ungkapnya diwawancarai awak media.
“Kemudian untuk Linmas (Satuan Perlindungan Masyarakat) berjumlah 1018 orang yang akan kita rekrut,” imbuh dia.
Kata Sutenti, untuk kriteria dan syarat untuk menjadi KPPS itu sendiri yakni sudah berumur 17 tahun dan mampu membaca dan menulis serta melek teknologi.
“Karena nantinya untuk KPPS sendiri Ini akan menggunakan teknologi informasi terkait dengan menggunakan penggunaan aplikasi rekam mobile pada saat proses penghitungan suara nanti di TPS,” ujarnya menerangkan.
Sutenti menegaskan, untuk memastikan bahwa KPPS ini siap melaksanakan tugasnya tentu yang menjadi salah satu syarat yang penting memastikan bahwa kondisi mereka sehat dengan kata lain wajib menunjukkan surat kesehatan dari dokter atau pihak rumah sakit yang menerangkan bahwa mereka dalam keadaan sehat tidak memiliki penyakit.
Sutenti menyampaikan, terkait dengan honorarium anggota KPPS yakni untuk Ketua KPPS Rp1,2 juta sedangkan untuk anggota Rp1,1 Juta yang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ini naik dua kali lipat.
“Disamping itu beban kerjanya juga berkurang, contoh komponennya itu adalah misalnya pada tahun 2019 kemarin teman-teman KPPS itu harus membuat salinan berita acara untuk diserahkan kepada masing-masing saksi,” ucapnya.
Nah saat ini mereka tidak perlu menyalin tetapi mereka cukup mengisi salinan itu dalam satu rangkap kemudian di scan lalu di print out dan dibagikan ke saksi,” tandasnya. (Putra/Gopos)