GOPOS.ID, GORONTALO _ Klaim calon Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail, bahwa Presiden Prabowo Subianto hanya akan mendukung pemerintahan Gusnar-Idah jika terpilih, merupakan pernyataan sepihak yang sebenarnya patut disesalkan.
Menurut calon Gubernur Gorontalo nomor urut 2 Prof. Nelson Pomalingo, siapapun yang menang pada Pilkada tahun ini, baik calon Gubernur, Bupati dan Walikota, Presiden Prabowo Subianto sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan akan mendukungnya sebagai Kepala Daerah, tanpa melihat dari partai mana ia berasal.
Dalam sistem pemerintahan dan hukum ketatanegaraan di Indonesia, seorang Presiden merupakan pemimpin warga negara tanpa melihat warna partai politik yang dianut oleh warganya.
Demikian juga dalam mendukung kebijakan Pemerintahan di Daerah, seorang Presiden tidak mungkin hanya mendukung Kepala Daerah yang berasal dari Partai politik pengusungnya saat Pemilihan Presiden.
Melainkan akan mendukung setiap kebijakan Pemerintahan di daerah tidak perduli dari partai mana ia berasal.
Untuk itu, Prof. Nelson yang dikenal luas sebagai Sang Deklarator Provinsi Gorontalo itu, menyesalkan pernyataan Gusnar Ismail yang melakukan klaim secara sepihak.
“itu harus diluruskan karena klaim sepihak yang yang patut disesalkan”.ujarnya.
Ditegaskannya lagi, siapapun yang menang di Pilkada, Presiden selaku Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan akan mendukung dan memperlakukan bawahannya, baik Gubernur, Bupati dan Walikota secara adil dan merata tidak perduli dari partai mana ia berasal.
“Yang dilihat oleh Pemerintah pusat itu, program dan kebijakan maupun visi pemerintah daerah yang selaras dan bersinergi dengan program dan visi Presiden atau Pemerintah pusat, bukan lagi warna partai politik” tegasnya lagi.
Sebagaimana diberitakan, pada sesi closing statement Debat pertama calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Gedung Sumber Ria Kota Gorontalo, Jumat (25/10) lalu, Gusnar Ismail mengklaim, bahwa hanya dirinya dan Idah Syahidah yang didukung oleh Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih jika terpilih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo.
Pernyataan Gusnar Ismail itu, menuai reaksi negatif dari masyarakat yang menuding Gusnar Ismail melakukan klaim sepihak yang seakan menggambarkan bahwa Gusnar Ismail tidak paham dengan sistem pemerintahan dan ketatanegaraan di Indonesia.(AM)