GOPOS.ID, JAKARTA – Pemerintah terus memastikan percepatan vaksin dilakukan salah satunya melalui dukungan ketersediaan vaksin. Pemerintah terus berupaya mendatangkan vaksin baik melalui mekanisme multilateral dan bilateral. Per 6 Agustus, Indonesia sudah kedatangan vaksin sebanyak 180 juta dosis, jumlah tersebut merupakan gabungan dari vaksin jadi dan vaksin dalam bentuk bulk atau bahan baku. Estimasi vaksin jadi dari hasil produksi Bio Farma hingga 6 Agustus ada sebanyak 117 juta dosis.
“Pemerintah akan terus mendatangkan vaksin, terutama di bulan Agustus ini,” ujarnya, Johny G Plate, Menkominfo.
Terpisah, Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid juga mengatakan, pemerintah terus mendorong upaya percepatan vaksinasi untuk mengatasi pandemi. Menurutnya, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar dalam melawan pandemi COVID-19 dan juga untuk melindungi diri sendiri, keluarga, orang sekitar, bahkan negeri.
Bagi yang belum mau divaksinasi, menurutnya, pemerintah sangat berharap untuk ikut berpartisipasi dalam vaksinasi karena vaksin terbukti dapat mengurangi resiko sakit berat bila terpapar COVID-19.
Dia menambahkan, saat ini Indonesia sudah kedatangan 180.072.080 dosis vaksin. Sebanyak 144.700.280 masih berupa bulk atau bahan baku dan 35.371.800 vaksin jadi. Dari jumlah vaksin bahan baku kemudian diolah menjadi vaksin jadi berjumlah 117.300.000.
Sehingga total estimasi vaksin jadi sebanyak 152.671.800. Sejauh ini, lanjut dr. Nadia, jika dilihat bentuk/produsen vaksin, Sinovac 144.700.280 (sebanyak 3 juta diantaranya vaksin jadi), AstraZeneca 16.121.640 (vaksin jadi), Sinopharm 8.250.00 (vaksin jadi), dan Moderna sebanyak 8.000.160 (vaksin jadi).
Saat ini setidaknya sudah 90,8 juta vaksin yang telah terdistribusi dan ada 3 juta yang akan dikirimkan pada pekan ini serta 6,9 juta stok yang juga dipersiapkan untuk dikirim.
“Sehingga total 100,9 juta vaksin yang beredar dimana stok di daerah berjumlah 19 juta dosis,” ujar dr Nadia.
Dia berharap, stok vaksin COVID-19 yang akan digunakan nantinya diharapkan dapat digunakan dengan cermat. Vaksin yang tersedia selain untuk memperluas cakupan vaksinasi masyarakat di daerah, juga mempertimbangkan agar masyarakat yang menerima dosis pertama juga dipastikan mendapat dosis kedua pada waktunya.
Menurut dr. Nadia, selain mengejar percepatan vaksinasi dan penyuntikan 2 juta dosis per hari, perlu pengaturan jadwal vaksinasi bagi penerima dosis pertama dan pengelolaan stok vaksin yang baik untuk memastikan setiap orang yang telah mendapatkan dosis pertama akan mendapatkan vaksinasi dosis kedua tepat waktu. Hal tersebut karena kedatangan vaksin ke Indonesia juga secara bertahap.
Dia juga meminta pelaksana vaksinasi di seluruh Indonesia agar dapat mencermati pengaturan jadwal yang telah disediakan oleh pemerintah pusat agar jadwal vaksinasi dapat dijaga dengan baik sesuai dengan ketersediaan vaksin yang diterima secara bertahap dari produsen vaksin sampai Desember 2021.
Dia juga memastikan, pada Agustus akan ada stok vaksin yang tersedia sebanyak 82,3 juta dosis. dr. Nadia meminta masyarakat untuk tidak ragu divaksin sesuai dengan jadwal ketersediaan vaksin di daerahnya masing masing.
“Dan jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol kesehatan agar upaya menurunkan penularan dapat terus berjalan konsisten,” ujarnya lagi. (adm-01/gopos)