GOPOS.ID, GORONTALO – Jaringan Advokasi Pengelolaan Sumber Daya Alam (Japesda) Gorontalo bersama Forest Watch Indonesia (FWI) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘strategi bersama CSO mendukung upaya pengurangan emisi’, Sabtu (3/3/2024).
Tujuan FGD ini bertujuan membuka ruang diskusi terfokus mengenai transisi energi dan dampaknya terhadap hutan dan lahan di Gorontalo.
Selain itu, FGD ini juga bertujuan untuk menghimpun pandangan dan cermatan mengenai situasi transisi energi di Indonesia, khususnya di Gorontalo, merumuskan strategi mitigasi bersama untuk menyelamatkan hutan alam di Gorontalo.
Christopel Paino mewakili Japesda Gorontalo mengatakan, pentingnya peran organisasi masyarakat sipil atau CSO, akademisi, media dan jurnalis dalam mengurangi emisi dan mencapai transisi energi yang adil dan berkelanjutan.
“Kita peran penting dalam menyebarkan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang transisi energi dan dampaknya terhadap lingkungan,” ujar Kris.
Tiga narasumber yang dihadirkan dalam FGD ini diantaranya, Renal (Japesda), yang memaparkan materi tentang “Potret Deforestasi di Gorontalo”, Wawan Akuba (Aliansi Jurnalis Independen Kota Gorontalo), yang membahas tentang “Bagaimana Media Melihat Isu Transisi Energi di Gorontalo”, dan Anggy Putra Prayoga (Forest Watch Indonesia) yang memaparkan materi tentang “Transisi Energi Driver Baru Kerusakan Sumber Daya Alam Indonesia”.
Diskusi yang berlangsung selama 3 jam ini berlangsung dinamis dan interaktif. Para peserta FGD dari berbagai CSO antusias memberikan pandangan dan masukan mereka terkait dengan transisi energi dan upaya pengurangan emisi di Gorontalo.
FGD ini diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi yang konkret dan dapat ditindaklanjuti oleh Japesda, FWI, dan CSO lainnya dalam rangka menyusun strategi mitigasi bersama dalam menyikapi situasi transisi energi di Indonesia khususnya di Gorontalo. (jihan/gopos)