GOPOS.ID, KOTA UTARA – Seorang emak-emak di Kelurahan Tapa, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo, ST, harus berurusan dengan hukum. Ibu rumah tangga yang berusia 45 tahun itu ditangkap Polisi dan mendekam di Polsek Kota Utara.
Ibu satu anak itu ditangkap Polisi lantaran diduga menjadi sub agen atau pengecer toto gelap (togel) online. Ironinya, kasus tersebut bukan kali pertama dijalani ST. Pada Agustus 2019, perempuan yang bertubuh gemuk itu pernah ditangkap Polisi juga lantaran terlibat kasus serupa. Akan tetapi saat itu ST hanya diberi tindakan pembinaan, serta membuat surat pernyataan tak akan mengulang lagi.
Baca juga: Bermodalkan Rp20 Ribu, Kakek 61 Tahun Cabuli Anak Tetangganya
Informasi yang dirangkum gopos.id, ST ditangkap Polisi saat sedang melakukan rekapan togel online. Saat itu petugas mengamankan barang bukti berupa 2 lembar hasil rekapan, dan uang sejumlah Rp217 ribu.
“Penangkapan terhadap pelaku berdasarkan informasi dari masyarakat, dan ditindaklanjuti oleh Timsus Polsek Kota Utara,” kata Kapolsek Kota Utara, IPTU. Moh. Taufik Prasetyo,S.T.K.
Dalam aksinya, ST mengumpulkan taruhan dan membuatkan catatan. Catatan dan jumlah taruhan kemudian direkap, dan kemudian dikirim kepada agen togel yang ada di wilayah Bitung, Sulawesi Utara.
“Selain sejumlah uang, sebuah handphone yang digunakan pelaku juga kami sita. Akibat dari perbuatannya ST kami kenakan Pasal 303 ayat 1 ke 1 e, ke 2 e KHUP dengan ancaman hukuman 10 tahun penjara,” urai Taufik Prasetyo.
Sementara itu, ST saat menjalani pemeriksaan oleh Polisi mengaku, dirinya menjadi sub agen togel lantaran faktor ekonomi. Yakni untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.(isno/gopos)
Kasihan dan prihatin, jalankan pertogelan untuk bertahan hidup.