Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso (tengah), bersama Bupati Blitar Rini Syarifah dan Sutradara Film Grantika Pujianto. (Foto: Instagram/@prokopim.blitar)
Blitar, serayunusantara.com – Wakil Bupati Blitar, Rahmat Santoso mendukung produksi film-film yang mengangkat sejarah Blitar untuk bisa memberikan informasi terbaru kepada masyarakat Blitar Raya.
Bentuk nyata yang diberikan oleh Wabup Rahmat salah satunya dengan menjadi produser film ‘Balitar’. Film itu sendiri disutradarai oleh Grantika Pujianto.
Wabup Rahmat mengatakan, alasannya berani menjadi produser film ialah untuk memberikan gambaran tentang sejarah kepada anak-anak muda. Sehingga mereka bisa melek sejarah.
Menurut Wabup, film itu tidak hanya mengangkat terkait sejarah Blitar saja, namun juga mengangkat terkait pesona alam dan potensi di wilayah Blitar.
“Harapannya kepada masyarakat mengerti sejarah budaya maupun tempat-tempat wisata yang ada di Blitar Raya,” katanya usai Meet & Greet di CGV Blitar Square, Senin (12/6/2023).
Keberhasilan pria kelahiran Surabaya, 17 Mei 1978 itu tidak lepas dari hasil diskusinya dengan Bupati Blitar Rini Syarifah dan Wali Kota Blitar Santoso terkait rencana pembuatan film Balitar.
Gayung bersambut, usai berdiskusi dengan dua kepala daerah itu, Wabup Rahmat ditawari kolega asal Jakarta untuk menjadi produser film. Akhirnya niat itu diterimanya karena gambaran filmnya, memuaskannya.
Bahkan, untuk menjadi produser film Balitar, Wabup Rahmat rela mengeluarkan uang dari kantong pribadinya untuk pendanaan pembuatan film.
Pria jebolan S2 Universitas Hang Tuah ini, juga tidak menutup kemungkinan bakal menjadi produser film-film yang lain terkait Blitar. Apalagi potensinya banyak yang belum diperlihatkan ke permukaan.
Salah satu cerita yang jarang dibahas orang, ujar Wabup Rahmat, ialah tentang sejarah Supriyadi. Pria yang pernah menjadi bagian dari pemberontakan PETA.
“Pahlawan Supriyadi itu kan tidak pernah diangkat, kalau Bung Karno, nasional, bahkan di luar negeri pun tahu,” ujarnya. (mt/adv/kmf/gopos)