GOPOS.ID, GORONTALO – Provinsi Gorontalo kembali kehilangan putra terbaiknya. Yosep Tahir Ma’ruf, sang perintis Desa Adat Bubohu di Desa Bongo Kecamatan Batudaa Pantai, Kabupaten Gorontalo itu tutup usia, Rabu (24/7/2019) dini hari. Pria yang akrab disapa Yotama itu wafat setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit MM Dunda Limboto.
Kabar meninggalnya Yosep Tahir Ma’ruf, kali pertama beredar melalui jejaring media sosial WhatsApp pada Rabu (24/7/2019) dini hari sekitar pukul 00.55 wita. Pesan tersebut menginformasikan bila Yotama meninggal pada Rabu (24/7/2019) pukul 00.25 Wita.
Informasi yang diperoleh gopos.id, sebelum meninggal, kondisi kesehatan Yotama sempat menurun pada usai Magrib, sekitar pukul 18.00 wita. Sehingga sekitar pukul 18.30 wita, pihak keluarga memutuskan membawa pria kelahiran 3 April 1970 itu ke RS MM Dunda Limboto. Selang beberapa jam dirawat, Rabu (24/7/2019) dini hari pukul 00.25, Yotama menghembuskan napas terakhir.
Semasa hidup, Yotama merupakan merupakan salah satu tokoh yang banyak berkontribusi terhadap pembangunan Gorontalo. Salah satu wujud karya yang dilahirkan Yotama adalah Desa Adat Bubohu. Kawasan yang dulunya gersang, diubah menjadi sebuah lokasi yang indah dan asri.
Baca juga: Lagi, Nelayan Asal Biluhu Dilaporkan Hilang saat Melaut
Pembangunan Desa Adat Bubohu yang dirintis Yotama tidak sekadar menonjolkan keindahan saja. Tetapi memadukan antara agama, budaya serta lingkungan. Di lokasi Desa Adat Bubohu juga terdapat pesantren alam. Tempat bagi warga sekitar, terutama generasi muda, menimba ilmu agama. Kemudian ada pula museum fosil kayu yang terdapat ratusan potongan kayu yang telah membatu.
Perpaduan agama, budaya dan lingkungan di Desa Adat Bubohu membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo menetapkan lokasi tersebut sebagai Desa Wisata Religi. Saat Maulid Nabi Muhammad SAW, Desa Adat Bubohu sangat ramai. Di lokasi tersebut menjadi pusat peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang dilaksanakan secara tradisional oleh masyarakat Gorontalo.
Selain Desa Adat Bubohu, Yotama juga turut membangun Masjid Walima Emas. Masjid yang memiliki kubah berwarna emas itu terletak di puncak Desa Bongo. Tak jauh dari lokasi Desa Adat Bubohu. Sama halnya Desa Adat Bubohu, masjid Walima Emas prakrasa pria yang dinobatkan Sultan Yotama Gorontalo Bubohu XII itu banyak dikunjungi masyarakat.
Dalam hidupnya, Yotama juga dikenal sangat peduli terhadap pendidikan. Pria yang pernah menjabat Korwil Sulawesi-Gorontalo DPP Partai Demokrat itu mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pariwisata Bubohu. SMK tersebut gratis bagi putra-putri Gorontalo.
Di sisi lain, pada 2016, Yotama juga menyimpan sebuah mimpi besar. Yakni membangun masjid di bawah laut. Mimpi tersebut digagas bersama Hinca Panjaitan, yang saat ini duduk sebagai Sekjen DPP Partai Demokrat.
“Ini akan menjadi yang pertama di dunia,” ucap Yotama saat itu.
“Memang orang-orang menganggap ini mustahil. Tapi setiap ada niat baik akan selalu tersedia ribuan jalan. Dan Allah maha berkehendak.”. Begitulah optimisme yang selalu dipancarkan Yotama.(hasan/gopos)