GOPOS.ID, GORONTALO – Ketentuan larangan mudik oleh pemerintah Provinsi Gorontalo dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ternyata berlaku untuk semua. Tidak ada pilih kasih atas sikap petugas di perbatasan.
Informasi yang dirangkum wartawan di perbatasan, setiap harinya selalu ada pemudik dari Sulawesi Utara ingin masuk ke Gorontalo. Namun oleh petugas selalu diminta untuk kembali ke daerah asal. Meski pemudik tersebut memiliki surat-suratan yang lengkap.
Seperti yang dialami keluarga atau kerabat dekat dari Juru Bicara Khusus (Jubirsus) Gubernur Gorontalo, Noval Abdussamad.
Pamannya bernama Sofyan Abdussamad tidak diizinkan masuk ke Gorontalo ketika tiba di perbatasan pada pukul 02.00 Wita, Kamis (28/5/2020).
Di perbatasan Kecamatan Atinggola Sofyan ditahan petugas dan diminta untuk kembali ke tempat awal.
Awak media mencoba menghubungi Jubirsus Gubernur, Noval Abdussamad melalui telepon seluler. Noval membenarkan bahwa ada keluarganya yang ingin masuk Gorontalo namun tidak dibolehkan oleh petugas.
“Iya benar, Paman saya, adik kandung dari Almarhum ayah saya dari Manado ingin masuk ke Gorontalo tapi tidak dibolehkan oleh petugas perbatasan,” ujarnya.
Meski mengaku sedih, aturan dari pemerintah harus dipatuhi dan dijalankan oleh setiap warga masyarakat.
“Wajarlah saya sedih, karena memang momen lebaran ini waktunya berkumpul dan berbagi bersama keluarga tercinta. Apalagi Paman saya itu adik kandung dari ayah saya dan keluarga butuh kehadirannya untuk mengobati kerinduan pada ayah saya. Tapi aturan tetap harus dijalani, dipatuhi dan harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga kita sendiri,” bebernya.
Noval menegaskan bahwa komitmen pemerintah daerah dengan adanya PSBB adalah bagian dari upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona di Provinsi Gorontalo dan harus ditaati oleh warga masyarakat Gorontalo.
“Ini komitmen pemerintah baik gubernur, bupati dan walikota demi kebaikan dan keselamatan rakyat gorontalo, jadi harus didukung penuh,” tandas Noval. (adm-01/gopos)