GOPOS.ID, GORONTALO – Nama Ilhan Omar menjadi perbincangan dunia. Politisi Somalia-Amerika ini merupakan salah satu dari dua muslimah pertama yang menjadi anggota Kongres Amerika Serikat (AS).
Menariknya, perempuan kelahiran 4 Oktober 1981 ini merupakan hijaber pertama di Kongres AS. Ilhan Omar dilantik sebagai anggota Kongres Amerika pada 3 Januari 2019.
Sebelum menduduki jabatan sebagai pejabat legislatif di AS, pada 2016 Ilhan Omar terpilih sebagai Anggota DPR Minnesota.
Selanjutnya pada 6 November 2018, Ilhan Omar teprilih sebagai anggota Kongres Amerika mewakili daerah pemilihan Minnesota.
Dilansir VOA Indonesia, Sebagai anggota parlemen, Ilhan tidak hanya bertekad membawa perubahan politik. Tetapi juga bertekad mengubah persepsi negatif terhadap muslimah, termasuk dalam urusan berpakaian.
Ia menegaskan, pakaian yang dikenakannya adalah hak sekaligus pilihan pribadi bukan paksaan.
“Ketika kami melangkah ke gedung kongres, kami katakan, kami yang memberi izin pada diri sendiri untuk berada di sini. Kami yang memutuskan pakaian apa yang kami kenakan ketika melangkah keluar rumah,” ujarnya.
Baca juga : Butuh Rp562 Miliar, Begini Model Masjid Raya Gorontalo
Di kongres Amerika, Ada peraturan yang berlaku sejak 14 september 1837. Yakni melarang setiap anggotanya untuk menggunakan penutup kepala saat sidang.
Terkait aturan tersebut, Partai Demokrat yang mencalonkan Ilhan Omar, akan mengusulkan perubahan Aturan Kongres. Adapun dasarnya, aturan tersebut bertentangan Konstitusi Amerika yang menghormati kebebasan beragama.
Meski begitu, perubahan aturan Kongres Amerika hanya berlaku untuk pakaian yang berhubungan aturan agama. Tidak berlaku yang berkaitan dengan mode.(adm-02)