GOPOS.ID, GORONTALO – Pemberangkatan perdana rombongan jamaah haji Gorontalo kurang dari 24 jam lagi. Menjelang pemberangkatan ke tanah suci, para jamaah haji Gorontalo mulai menjalani karantina di Asrama Haji Embarkasi Haji Antara (EHA) Provinsi Gorontalo.
Proses karantina menjelang pemberangkatan akan diawali rombongan jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 27 UPG. Para jamaah yang berasal dari Kota Gorontalo ini akan masuk asrama haji dan menjalani karantina hari ini, Kamis (25/7/2019).
Sesuai jadwal, jamaah haji kloter 27 UPG akan masuk asrama haji EHA Gorontalo pada pukul 10:00 WITA. Jumlah jamaah haji di kloter 27 UPG sebanyak 450 orang.
Baca juga: PPIH Gorontalo Siap Beri Pelayanan Maksimal
Ketua PPIH Kanwil Kemenag Provinsi Gorontalo Hamka Arbie mengungkapkan, gedung tempat penginapan jamaah haji telah dipersiapkan. Begitu pula aula yang akan digunakan sebagai penerimaan jamaah haji Gorontalo.
“Semua persiapan, utamanya menyangkut penginapan dan fasilitasnya sudah rampung. Insya Allah proses pemberangkatan rombongan jamaah ini berjalan lancar dan tak ada kendala,” ujar pria murah senyum itu.
Pemberangkatan melalui EHA Djalaluddin Gorontalo dilaksanakan pada 26 Juli 2019. Perjalanan dari EHA Djaluddin Gorontalo menuju embarkasi haji Hasanuddin, Makassar akan dilayani oleh pesawat yang telah dicarter oleh Pemprov Gorontalo.
“Kloter dari 27 berjumlah 450 ditambah 5 orang petugas yang akan berangkat pada esok hari,” ungkap Hamka Arbie.
Sementara itu Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim memastikan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Provinsi Gorontalo siap memberangkatkan jamaah haji Gorontalo. Kepastian itu disampaikan Idris Rahim usai meninjau penimbangan dan pemeriksaan barang bawaan jamaah haji, Rabu (24/7/2019).
“PPIH Provinsi Gorontalo siap melayani pemberangkatan rombongan JCH. Seluruh pihak yang terlibat sudah tahu tugasnya masing-masing, sudah saling berkoordinasi dan bersinergi. Insya Allah proses pemberangkatan akan berjalan lancar,” tutur Idris Rahim.
Mantan Sekda Provinsi Gorontalo itu mengingatkan dan menghimbau, para jamaah untuk mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. Menurutnya, hal itu menjadi salah satu kendala yang bisa menghambat proses pemberangkatan jamaah.
“SOP ini harus dipatuhi oleh jamaah, utamanya menyangkut barang-barang yang tidak diperbolehkan untuk dibawa serta,” imbau Idris Rahim.
Menyangkut living cost yang tidak lagi diberikan kepada jamaah haji, Idris menjelaskan, anggaran tersebut dialihkan untuk pembiayaan transportasi lokal dan konsumsi jamaah dari Gorontalo hingga Makassar.
“Kita membiayai penuh transportasi lokal dan konsumsi jamaah dari Gorontalo hingga Makassar. Untuk tahun ini Pemprov Gorontalo mengalokasikan biaya tersebut kurang lebih Rp5 miliar,” tandasnya.(muhajir/gopos)