GOPOS.ID, GORONTALO – Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) berkomitmen menurunkan angka kekerasan terhadap anak.
Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie menyampaikan dalam keterangannya di Hari Anak Nasional kekerasan terhadap anak setiap tahunnya pemerintah selalu berupaya untuk menurunkan.
“Baik itu ekploitasi anak, kekerasan serta pernikahan dini,” tegasnya diwawancarai saat Hari Anak Nasional yang dilakukan di MAN Model 1 Kota Gorontalo, Rabu (23-7-2025).
Kata Idah, yang harus dilakukan untuk menurunkan kekerasan terhadap anak pihak pemerintah harus bekerja sama dengan sekolah dan stakeholder terkait. Selain itu pihak pemerintah juga berkomitmen untuk zero kekerasan seksual.
“Kita juga akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, memberikan pengarahan lewat ceramah dan kegiatan organisasi terkait kekerasan seksual,” ujarnya menerangkan.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas P2TP2A Provinsi Gorontalo, Yana Tanti Suleman menyampaikan penanganan kekerasan seksual harus dilakukan secara bersamaan dengan mengedepankan pemenuhan hak perempuan yang dilakukan dari hulu sampai hilir.
“Ketika ada kekerasan itu kemudian dilindungi dan ditangani secara lengkap secara paripurna baik oleh APH (Aparat Penegak Hukum) dan dinas terkait,” kata dia.

Olehnya peringatan Hari Anak Nasional yang ke-41 ini kemudian mengedepankan perencanaan pembangunan terhadap peran serta seluruh pihak untuk meningkatkan pencegahan terhadap kekerasan terhadap anak.
“Perencanaan pencegahan semua haru dilakukan bersama-sama demi anak anak kita untuk generasi emas di 2045,” tandasnya. (Putra/Gopos)